BBAF 2019 menghadirkan instalasi gurita raksasa untuk memecahkan rekor MURI. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Berbeda dengan even pertama tahun 2018 yang memecahkan rekor Muri dengan sajian Cak Konser Kolosal 5.555 siswa SMU dan SMK se-Badung, Brawa Beach Arts Festival (BBAF) 2019 kembali menghadirkan hal yang baru. Dengan mengangkat tema Pasisi Lango: “Deep Blue Spirit,” festival ini menghadirkan “gurita” raksasa.

Karya seni instalasi gigantik ini akan memecahkan rekor Muri dengan kategori karya seni instalasi gigantik/terbesar. Festival akan dibuka pada 23 Mei dan berlangsung hingga 26 Mei.

Menurut Ketua Panitia I Made Dwijantara, gurita adalah binatang laut yang lekat dengan kehidupan masyarakat Tibubeneng. Gurita menurutnya juga lekat dengan simbol binatang yang identik dengan monster dari laut, seperti digambarkan sebagai Kraken dalam film Bajak Laut di Lautan Caribia “Pirate of Caribian”. “Dipilihnya gurita karena keunikannya, di satu sisi lekat dengan binatang yang ringkih tidak terlalu kuat, namun pada sisi lain juga merepresentasikan binatang sebagai monster laut yang menyeramkan,” katanya saat memberikan keterangan, Selasa (21/5).

Baca juga:  Ratusan Atlet Yongmoodo Se-Indonesia akan Bertanding di Bali

Dalam hal ini, gurita ini sebagai simbol untuk merepresentasikan spirit kesadaran dari dalam lautan (Deep Blue Spirit). Konsep tema ini diterjemahkan ke dalam kehadiran gurita raksasa . yang memenuhi areal Pura Perancak yang menjadi lokasi pelaksanaan festival. Dalam makna lainnya yang ingin ditampilkan, spirit dasar laut dibawa untuk menggaungkan kepedulian ke depannya terhadap potensi laut yang semakin hari semakin tercemarkan dan semakin hari semakin polutan. “Dengan datangnya gurita raksasa ke pesisir, tujuannya untuk mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian Iaut,” pungkasnya.

Baca juga:  Larangan Mudik, Lebih dari 100 Kendaraan Roda Dua Dipulangkan

Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Badung, AA Yuyun Hanura Eny berharap dengan festival ini dinas pariwisata bisa bersatu padu dengan masyarakat untuk menghidupkan suasana Pantai Brawa sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. “Target Dispar yaitu tingkat kunjungan wisata ke Pantai Brawa bisa meningkat. Selain tingkat kunjungan, lama tinggal dengan adanya festival ini juga bisa meningkat,” harapnya.

Brawa Beach Arts Festival juga akan menampilkan seni pertunjukkan berupa garapan tari dan komposisi musik yang mengangkat nilai-nilai pesisir Kuta Utara. Juga akan diangkat berbagai jenis panganan lokal yang telah mulai terlupakan lewat Food & Beverage corner. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Maling Sasar Vila di Tibubeneng, WNA Rugi Belasan Juta
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *