DENPASAR, BALIPOST.com – Aksi demonstrasi terkait hasil Pilpres 2019 yang berujung kericuhan, Rabu (22/5) membuat sejumlah negara mengeluarkan travel advice. Total ada 8 negara yang mengeluarkan saran agar warganya berhati-hati saat mengunjungi Indonesia.
Menyusul 8 negara yang mengeluarkan travel advice, Ketua Asita Bali Ketut Ardana menyampaikan, belum ada pembatalan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman). Namun diakui ada anggota Asita yang menyampaikan ada tamu India yang menunda kedatangan.
Rencananya tamu tersebut datang akhir Mei, namun dikatakan mereka masih melihat situasi Indonesia beberapa hari ke depan. “Partner-partner kita di luar negeri juga bertanya–tanya kondisi sebenarnya yang terjadi di Indonesia,” ungkapnya.
Sebagai biro perjalanan wisata, dikatakan anggota Asita sudah tahu apa yang harus disampaikan pada partner di luar negeri, termasuk melampirkan statemen Menteri terkait kondisi di Indonesia. Namun untuk lebih lengkap dan jelas, diperlukan pernyataan resmi dari pemerintah daerah terkait kondisi Bali.
Ia pun mendorong pemerintah daerah bersama BTB untuk secepatnya mengeluarkan pernyataan resmi bahwa kondisi Bali sangat kondusif. “Bali aman karena kejadian kerusuhan terjadi di Jakarta. Pemerintah harus cepat mengeluarkan statement bersama–sama dengan BTB. Bila perlu pagi ini,” tegasnya.
Hal yang perlu disampaikan menurutnya adalah kejadian kerusuhan setelah Pilpres memang benar terjadi namun terjadi di Jakarta dan hanya di beberapa titik. Sedangkan khusus di Bali yang letaknya jauh dari Jakarta, kondisi aman, aktivitas masyarakat berjalan lancer. Pernyataan resmi ini perlu dikeluarkan karena Bali merupakan destinasi wisata agar wisatawan yakin untuk datang ke Bali.
Sampai saat ini tercatat sudah ada 8 negara yang mengeluarkan travel advice. Sejumlah negara itu adalah Inggris, Amerika, Kanada, Australia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. (Citta Maya/balipost)