Suasana keberangkatan penumpang di Bandara Ngurah Rai. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pascademo yang berakhir ricuh pada 22 Mei di Jakarta, sejumlah negara mengeluarkan travel advice. Namun, trafik penerbangan di Bandara Ngurah Rai, khususnya internasional, mengalami peningkatan.

Jumlahnya, menurut GM PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono, mencapai di atas 10 persen. “Sejauh ini tidak ada dampak signifikan terhadap penerbangan Internasional,” ujarnya.

Ia pun memastikan, sampai saat ini belum ada pembatalan penerbangan ke Bali akibat eskalasi politik yang terjadi di Jakarta. “Jadi selama ini atau sejauh ini belum ada. Jadi kita masih memperoleh data-data penerbangan, baik traffic ataupun movement itu pertumbuhannya masih di atas 10 persen,” tegasnya.

Baca juga:  Ini, Tiga Capaian Besar Kemenkop dan UKM di 2017

Bahkan disampaikannya, pada 29 Mei, akan ada penerbangan baru dari Hanoi, Vietnam, yaitu maskapai Vietjet. Dikatakannya, frekuensi penerbangannya satu minggu ada lima kali penerbangan. “Dan ini adalah penambahan rute penerbangan internasional yang ketiga. Sebelumnya adalah Virgin, kemudian Malindo, kemudian diikuti oleh Vietjet. Ini adalah indikator positif, bahwa Bali dari sisi penerbangan internasional akan mengalami pertumbuhan terus menerus,” pungkasnya.

Meski penerbangan internasional tidak terdampak, saat ini kata Haruman, terjadi kenaikan kedatangan penumpang domestik di Bandara Ngurah Rai. Peningkatan terjadi utamanya untuk rute penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta, Banten, dan Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Baca juga:  Seratusan Ribu Penumpang Dilayani Bandara Ngurah Rai di Februari

Pihaknya tidak memungkiri, peningkatan dan penambahan penerbangan tersebut salah satunya dipicu aksi 22 Mei 2019 di Jakarta. Namun untuk peningkatan penerbangan dari Jakarta ke Bali disebut tidak mencapai 1 persen atau sekitar 1 hingga 2 flight. “Jumlahnya tidak terlalu signifikan ya kalau saya monitor, ada beberapa flight memang,” terangnya.

Dijelaskannya, saat ini rata-rata pergerakan pesawat mencapai 350 flight atau turun dari yang sebelumnya mencapai 400 penerbangan perhari. Akan tetapi dari pergerakan penumpang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih bertahan diangka 60.000 orang per hari. “Kami optimis bahwa dalam waktu dekat, menjelang Hari H untuk Lebaran, saya kira akan mengalami penambahan-penambahan,” yakinnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Peningkatan Kompetensi SDM Guna Pacu Ekonomi Digital
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *