SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keputusan Nyoman Suwirta keluar dari Partai Gerindra, Kamis (23/5), ditanggapi Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung, Wayan Baru. Ia sangat menyayangkan keputusan Bupati Klungkung itu.
Padahal, sejak diusung Gerindra dan masuk dalam keanggotaan, Bupati Suwirta katanya sering menyampaikan tidak akan pernah mundur sebagai kader Gerindra dalam situasi apapun. Dia tidak mempersoalkan sikap itu, hanya saja Baru mengatakan caranya kurang beretika.
Semestinya sampaikan proses pengunduran dirinya dengan baik, langsung ke Kantor DPC Partai Gerindra Klungkung dan bertemu dengan elite partai. “Mau keluar dari partai itu hak setiap orang. Sikap itu sah-sah saja. Cuma caranya kurang elegan,” katanya.
Sikap demikian, dinilai tidak menghargai partai yang sudah membesarkannya menjadi bupati selama dua periode. Padahal, tanpa dukungan partai, tentu tidak ada jalan baginya menjadi bupati.
Mengenai anggapan bahwa Bupati Suwirta, tidak dibutuhkan lagi di dalam partai, Baru menangkal itu. Tidak ada elite partainya yang pernah menyatakan seperti itu.
Terhadap sikap ini, pihaknya belum menentukan sikap, apakah Gerindra Klungkung akhirnya akan mengambil sikap oposisi atau tidak. Karena Gerindra Klungkung belum melakukan rapat internal.
“Tidak ada yang sakti dan lemah. Apapun yang dilakukan eksekutif, tentu harus berproses di legislatif. Tunggu saja nanti seperti apa situasinya,” tegas Baru.
Setelah menerima surat pengunduran diri ini, pihaknya akan segera menyampaikan ke pengurus DPD Gerindra Bali dan Pengurus Gerindra Pusat. Dia menjamin situasi ini, tidak menganggu mental dan soliditas jajaran Partai Gerindra Klungkung, sebagai salah satu partai besar di Bali. (Bagiarta/balipost)