Ilustrasi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Seorang pria ditemukan tewas di Kecamatan Pupuan tepatnya di Banjar Duren Taluh, Desa Belimbing, Jumat (24/5). Pria berusia 70 tahun itu bernama I Wayan Regog ditemukan membusuk di pinggir sungai Yeh Sapuan, desa setempat.

Selain membusuk, pada kepala korban bagian belakang juga tampak luka dan diduga sempat terbentur dengan batu yang ada di pinggir sungai. Dari informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh istrinya Ni Ketut Siti (75) sekitar pukul 10.00 Wita.

Sebelumnya, sejak Selasa (21/5) istri korban meninggalkan suaminya seorang diri di sebuah pondok, ke rumah anaknya yang ada di banjar sebelah yakni Banjar Belimbing Desa. Di rumah anaknya, Siti tinggal selama tiga hari karena ada persiapan upacara manusa yadnya.

Baca juga:  ASDEPAMSI Apresiasi Gubernur Koster Jaga Sumber Daya Air

Dan setelah segala persiapan upacara selesai, Siti pun memutuskan kembali pulang kerumahnya, Jumat (24/5). Setibanya di rumah, Siti berusaha mencari keberadaan suaminya (korban) namun tak ada di tempat.

Ia pun bingung bahkan sempat mencari di sekitaran kebunnya, namun juga tidak ketemu. Dan sekitar pukul 10.00 Wita, keresahan Siti akhirnya terjawab.

Ia menemukan suaminya tergeletak di pinggir sungai (TKP) dalam keadaan sudah membusuk. Kaget melihat kondisi suaminya, ia pun menghubungi anaknya yang kebetulan saat itu berada di kebun dekat dengan pondok korban.

Baca juga:  Jamnas VW Indonesia ke-49, Ada Hadiah Mobil VW Beetle Tahun 1967

Anaknya kemudian lansung melaporkan kejadian tersebut ke warga sekitar dan juga kepolisian. “Korban ditemukan di pinggir sungai sudah dalam kondisi membusuk, dan terdapat luka pada bagian kepala belakang diduga karena benturan dengan batu,” ucap Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Budiarta, Jumat (24/5).

Budiarta melanjutkan, jarak antara rumah korban dengan TKP sekitar 500 meter. Dan medan pada jalan kebun tersebut sedikit menurun dan licin, terlebih lagi hujan. “Jarak rumahnya dengan TKP sekitar 500 meter, memang jika di tegalan agak licin. Dan akses menuju sungai juga agak menurun,” jelasnya.

Baca juga:  Buat Panik, Anggota DPRD Sayangkan Pemkab Keliru Buat SK Erupsi Gunung Agung

Setelah ditemukan, petugas medis dari Puskesmas Pupuan juga telah melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya selain luka pada bagian kepala belakangnya. “Menurut keterangan keluarga, korban sering mengalami tensi tinggi dan pernah stroke ringan. Kemungkinan penyakit korban kumat saat itu,” ucapnya.

Pihak keluarga pun dikatakannya sudah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap kasus ini sebagai musibah. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *