Pengurukan jalan putus di Lingkungan Pangkung Manggis, Baler Bale Agung, Negara. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pascabanjir bandang yang melanda ratusan permukiman di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana akhir pekan lalu, sejumlah bantuan disalurkan. Selain bantuan taktis kebutuhan sehari-hari seperti makanan, juga dilakukan penanganan infrastruktur yang rusak terdampak banjir.

Perbaikan sementara dilakukan pada jalan putus di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Minggu (26/5). Pemkab Jembrana mengerahkan satu unit alat berat untuk menguruk sebagian jalan yang terputus akibat gerusan air sungai. Alat berat juga dipakai membersihkan sisa-sisa lumpur yang menyumbat saluran air. Hal ini dilakukan agar akses kendaraan antarkelurahan bisa kembali normal.

Baca juga:  Tak Punya Biaya, Ibu dan Bayi Terlantar di Rumah Sakit

Sejak dua hari terakhir, lalu lalang kendaraan di jalan tersebut terhambat terutama kendaraan roda empat, sedangkan sepeda motor bisa melintas, namun harus sangat hati-hati. Jalan beraspal ini merupakan jalur penghubung Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, menuju Kelurahan Pendem.

“Kami uruk sebagian di tepi agar bisa dilalui sementara kendaraan. Nanti kami usulkan penanganan (senderan) lebih lanjut ke Balai karena sungai kewenangannya ada di Balai,” ujar salah seorang petugas ditemui di lapangan. Penanganan perbaikan akses jalan ini ditargetkan selesai sehari.

Baca juga:  Kertiasih Akhirnya Dapat Bantuan Kursi Roda

Menurut Asisten II Sekretaris Daerah (Setda) Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, penanganan jalan putus itu merupakan salah satu hasil rapat koordinasi penanganan dampak pascabanjir akhir pekan lalu. “Kami kerahkan alat berat untuk membantu perbaikan. Minimal bisa dilintasi dulu (tidak putus),” ujarnya.

Pemkab juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait bantuan bagi korban banjir. Untuk makanan dan kebutuhan darurat sehari-hari dari Dinas Sosial Provinsi Bali dan Dinas Sosial Kabupaten Jembrana.

Dari pendataan, rumah milik 201 KK dari delapan desa di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara kebanjiran. Di Kecamatan Negara di antaranya Desa Kaliakah (41 KK), Kelurahan Baler Bale Agung (12), Kelurahan Banjar Tengah (8), Kelurahan Lelateng (18), Loloan Barat (66) dan Tegalbadeng Timur (1). Sementara di Kecamatan Jembrana, di Kelurahan Pendem (8 KK) dan Loloan Timur (47).

Baca juga:  Disayangkan Acara Amal Gunung Agung Dimeriahkan Joged Porno

Dari delapan desa/kelurahan tersebut, total kerugian diperkirakan Rp 609 juta. Setiap kelurahan dan desa yang warganya membutuhkan air bersih juga diarahkan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Jembrana dan Satpol PP.  (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *