DENPASAR, BALIPOST.com – Rapat koordinasi (Rakor) eksternal Operasi Ketupat Agung 2019 digelar Polda Bali, Jumat (24/5), dipimpin Waka Polda Bali Brigjen Pol. Brigjen Pol. I Wayan Sunartha. Dalam Rakor tersebut disampaikan jika pengamanan Operasi Ketupat dalam rangka perayaan Idul Fitri, polda mengerahkan 4.600 orang, terdiri dari 3.100 personel Polda Bali, 1.500 anggota TNI dan dari instansi terkait.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja, Minggu (26/5) menyampaikan, Rakor ini digelar dalam rangka kesiapan pengamanan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. “Stakeholder terkait hadir dalam Rakor ini,” ujarnya.
Saat memberi sambutan, lanjut Hengky, Waka Polda Sunartha menyampaikan kerawanan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, yaitu terorisme, curas, korban mercon, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Sedangkan 4.600 personel yang dikerahkan dalam operasi ini disusun dalam bentuk Satgas Operasional. “Polda Bali sudah melaksanakan beberapa kegiatan kepolisian yaitu Operasi Cipta Kondisi,” tegasnya.
Sementara kemacetan diprediksi akan terjadi di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Bandara Ngurah Rai, tempat ibadah, jalur mudik dan objek wisata. “Diharapkan pelaksanaan pengamanan, para Kasatgas dan instansi terkait bekerja sama, saling membantu dan bersinergi, sehingga Operasi Ketupat Agung dapat berjalan dengan aman dan sukses,” kata mantan Kabag Binkar Biro SDM Polda Bali.
Pada kesempatan tersebut, Sunartha berharap para personel yang terlibat Operasi Ketupat Agung untuk memperhatikan kerawanan pada titik-titik pengamanan yang akan dilaksanakan. Memperhatikan body system saat melaksanakan tugas.
Untuk Dishub diminta segera awasi kendaraan besar yang kelebihan muatan, agar tidak merusak jalan dan menghambat kendaraan lainnya. Di samping itu mengecek rambu-rambu baik lalu lintas dari posisinya maupun yang terhalang pohon dan hilang atau rusak, segera diperbaiki agar dapat memudahkan pengguna. (Kerta Negara/balipost)