NEGARA, BALIPOST.com – Ratusan personel Polres Jembrana dilibatkan dalam Operasi Ketupat Agung 2019 yang dimulai Selasa (28/5). Dalam operasi ini, Polres Jembrana di-back-up personel lintas instansi seperti TNI/Polri, Dishub, BPBD Jembrana, SAR Pos Jembrana, Dinas Kesehatan, Satpol PP, ASDP, Gapasdap, Syahbandar dan instansi lain. Selain menempatkan Pos-pos Pengamanan (Pospam) di sepanjang jalur mudik, seluruh puskesmas di sepanjang jalur mudik juga siaga selama arus mudik.
Dimulainya operasi pengamanan arus mudik, Lebaran dan arus balik di Jembrana ditandai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung di Halaman Gedung Kesenian Bung Karno. Seluruh pasukan dari kepolisian dan instansi pendukung dilibatkan dalam apel yang dipimpin Kapolres Jembrana AKBP Budi P. Saragih dan Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefry M. Hanok. Seusai apel, Kapolres bersama jajaran dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengecek kesiapan sarana penunjang operasi seperti ranmor dan atribut petugas.
Kapolres Jembrana Budi P. Saragih mengatakan, Operasi Ketupat Agung didukung 740 personel dari TNI/Polri, organisasi kepemudaan dan instansi pendukung lainnya. Mereka ditempatkan di jalur mudik dengan titik utama di Gilimanuk. Enam pospam didirikan di sepanjang jalan Denpasar-Gilimanuk dari Pekutatan hingga Gilimanuk yaitu di Yeh Leh, Medewi (Pekutatan), Rambut Siwi (Mendoyo), Banyubiru (Negara), Melaya (Melaya) dan Gelung Kori (Gilimanuk). Selain itu, akan didirikan Pos Pelayanan dan Pos Terpadu di Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi titik sentral arus mudik.
Budi Saragih mengimbau para pemudik agar selalu menjaga keselamatan. “Taati rambu-rambu dan marka jalan, tidak usah saling mendahului karena semuanya akan tiba di rumah. Begitu juga saat meninggalkan rumah agar mengecek kesiapan rumah, jangan sampai terjadi pencurian atau musibah kebakaran. Bila terjadi permasalahan di jalur mudik, para pengguna jalan bisa berkoordinasi dengan pos polisi terdekat,” katanya.
Menurut Bupati Jembrana I Putu Artha, selama arus mudik dan arus balik, pelayanan publik lebih ditingkatkan. “Di setiap kecamatan sudah ada puskesmas rawat inap yang dibuka 24 jam. Meski demikian, kami minta pelayanan yang selama ini sudah baik agar lebih ditingkatkan,” ujarnya seraya minta pos-pos pembantu dapat menjamin para pemudik mendapat pelayanan kesehatan secara optimal. (Surya Dharma/balipost)