MANGUPURA, BALIPOST.com – Hingga Mei, rata-rata hunian hotel di Bali saat ini mencapai sekitar 62 persen. Kondisi ini memicu BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Badung melirik semua pasar wisatawan, termasuk Jepang.
Menurut Ketua Bali Rasa Sayang (BRS), Makiko Iskandar, wisatawan Jepang ke Bali pernah “booming” saat Japan Airline (JAL) memiliki rute penerbangan langsung. Namun setelah JAL menghentikan penerbangannya ke Bali di 2010, jumlah wisatawan Jepang menurun signifikan.
Jumlah kedatangan wisatawan Jepang, dikatakan Makiko saat business meeting di Swiss-belhotel Tuban, sebelum 2010 mencapai 350 ribu. Sementara setelah 2010, turun 100 ribuan pada 2017 maupun 2018.
Agung Ode salah seorang pengurus BRS mengatakan bahwa dari sekitar 18 juta outbound traveler Jepang, Bali hanya kebagian 1,34 sampai 1,4 persen saja. Kondisi ini menandakan promosi Bali pada khususnya, termasuk Indonesia masih kalah dengan negara pesaing.
Mengemuka dalam pertemuan ini bahwa salah satu halangan Bali dan Indonesia menggaet wisatawan Jepang adalah kurangnya intensitas penerbangan sejak JAL tidak lagi terbang ke Bali. Diduga salah satu penyebabnya adalah mahalnya biaya parkir di airport.
Ketua BPPD Badung, Rai Suryawijaya, berjanji akan meneruskan wacana ini kepada pihak pemerintah. Ia juga akan berupaya melakukan pendekatan kepada pihak JAL.
Direktur Eksekutif BPPD Badung, Mangku Sulasa Jaya, dalam presentasinya, menyampaikan agar pelaku industri dan pemerintah bisa saling bergandengan tangan menggarap pasar Jepang ini. Bukan saja menyangkut promosi, juga dalam pembangunan kepariwisataan Bali secara menyeluruh. “Ini adalah tuntutan zaman global, dimana pekerjaan apapun harus dilakukan bersama-sama,” ujarnya.
Menurut Rai, Badung dan BRS akan berkolaborasi dalam promosi ke Jepang pada Oktober mendatang. Sebelum itu diharapkan akan ada diskusi-diskusi untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas promosi, termasuk untuk pasar-pasar lainnya.
Ia mengatakan bahwa ini merupakan tugas dan fungsi BPPD Badung pada khususnya untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bali. Sekaligus sebagai usaha meningkatkan hunian hotel dan kunjungan ke obyek wisata di daerah. (kmb/balipost)