DENPASAR, BALIPOST.com – Kerukunan dan toleransi masyarakat di Bali sudah diakui dunia. Walau pun di daerah lain bergejolak, diantaranya kerusuhan di Jakarta beberapa waktu lalu, tapi Bali tetap aman dan kondusif.
Oleh karena itu Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Ruddi Setiawan dan Dandim 1611/ Badung Letkol Inf. Handoko Yudho Wibowo mengaku bersyukur bisa tugas di Bali. Bahkan mereka memuji masyarakat Bali yang mampu mempertahankan kedamaian dan kerukunan. “Kita memiliki kemampuan tentang Pancasila dan mampu mengamalkan nilai-nilainya. Marilah kita menolak dan memberantas ajaran yang bertentangan dengan Pancasila. Saya dengan Bapak Dandim sepakat untuk menjaga Bali, preman saja kita rantai apalagi perusuh,” tegas Kapolresta Ruddi.
Semenjak dia tugas di Bali, situasi sangat kondusif sekali. Walau pada 22 Mei lalu di Jakarta ada gejolak, tapi di Bali sangat kondusif. “Untuk wilayah lain silahkan contoh Bali, bagaimana kita menjaga kerukunan antar umat beragama,” tegas mantan Wadir Reskrimsus Polda Bali ini, saat acara buka puasa bersama tokoh masyarakat, pemuda dan anak yatim piatu di Renon, Kamis (30/5).
Mantan Kapolres Badung ini menyampaikan, pemilu terlaksana dengan baik dan lancar, pemenangnya sudah diumumkan KPU. “Siapapun pemenangnya kita tetap jaga persatuan,” ujarnya.
Untuk menjaga Bali tidak bisa hanya dilakukan TNI dan Polri, tapi seluruh masyarakat Bali harus ikut berperan. Ia menyebutkan kejahatan yang paling banyak di Bali saat ini adalah narkoba.
“Ayok kita jaga Bali ini dari bandar dan peredaran narkoba. Kita basmi semua bandar narkotika yang ada di Bali, bila perlu kita tembak mati,” ucap Kasatgas CTOC Polda Bali ini.
Sejak bandar dan pengedar narkoba dipampang di depan Bajra Sandhi, Renon, Ruddi mengklaim kasus narkoba menurun drastis, dari 80 persen turun jadi 32 persen.
Sementara Dandim 1611/ Badung Letkol Inf. Handoko Yudho Wibowo, menyampaikan bangsa kita sudah melaksanakan pesta demokrasi dengan tertib, aman dan sejuk. Semua itu berkat sinergritas TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh agama, mahasiswa, pemuda, tokoh masyarkat, dan seluruh komponen masyarakat. “Kemarin kita berbeda. Sekarang kita bersatu, merajut kembali lagi nilai- nilai persatuan,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)
Foto