DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang Lebaran, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Senin (3/6) berkunjung ke Pasar Rakyat (tradisional) Intaran dan Sindu, Sanur. Di dua pasar yang dikelola desa ini, Mendag yang didampingi Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda AAN. Rai Iswara serta sejumlah pimpinan OPD lebih banyak memantau harga serta ketersediaan barang.

Karena, biasanya saat menjelang Lebaran, banyak pedagang yang mudik, sehingga terjadi instabilitas harga. “Saya datang ke pasar ini untuk melihat harga dan ketersediaan, biasanya di Jawa banyak pedagang yang mudik, pasti ada limpahan dan kebutuhan limpahan. Di Denpasar yang menjadi daerah turis, saya kira juga seperti itu. Saat itu, berpotensi instabilitas harga. Namun, setelah saya lihat, di Bali semua stabil,” ujar Mendag Enggartiasto.

Baca juga:  Antisipasi Kebutuhan Lebaran, BRI Siapkan Kas 1,5 Triliun

Dikatakan, di Jawa Timur harga daging sapi dikira paling murah. Namun,
setelah pihaknya memantau harga di Bali, harganya lebih murah, hanya Rp 105 ribu per kilogramnya. Jadi, harga daging sapi termurah di Bali.

Sebelumnya di Malang harganya Rp 110 ribu. Setelah melihat kedua pasar tersebut, Mendag juga mengapresiasi kebersihan pasar rakyat di Denpasar. Selain itu, pembangunan pasar yang menggunakan  dana APBD, APBN, sharing, serta swadaya di Denpasar berjalan cukup bagus. “Ini saya apresiasi,” pujinya.

Baca juga:  Hasil Survei Properti Komersial, Tingkat Hunian Apartemen Alami Kenaikan

Salah satu rencananya, Mendag akan menerapkan digital banking di pasar
rakyat. Terlebih, tren ini sudah ada ke sana.

Apalagi, di Bali ini cukup banyak turis, sehingga lebih cepat bisa terealisasi. “Misalnya dengan cara cashless atau promo-promo yang banyak. Jadi pemesan barang juga bisa menggunakan aplikasi,” katanya.

Mendag mengaku dalam rapat nasional dengan Presiden, pihaknya diminta
untuk agar ekosistem digital terbentuk di pasar tradisional. “Fisik sudah siap, sentuh seditkit saja, bisa. Uji coba di desa, 80 persen penduduk sangat cepat beradaptasi dengan cara baru ini,” jelasnya.
(Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Afrika Bisa Menjadi Pangsa Baru Bagi UMKM Indonesia
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *