NEGARA, BALIPOST.com – Suasana di Pelabuhan Gilimanuk pada H-2 Lebaran atau Senin (3/6) lebih lengang dibanding akhir pekan lalu. Sejumlah parkir dan jalur antrean dari Cekik hingga dalam pelabuhan nampak sepi.

Antrean kendaraan pribadi baik yang sepeda motor (roda dua) maupun mobil (R4) tak sepadat seperti pada Minggu (2/6) malam. Dari data yang dihimpun di posko terpadu Pelabuhan Gilimanuk, jumlah kendaraan dan penumpang yang keluar Bali mencapai ratusan ribu.

Namun, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih ada sisa pemudik yang belum keluar Bali. Data yang dihimpun untuk penumpang dari H-7 hingga H-3 lebaran, sudah 315.633 orang yang menyeberang keluar Bali.

Baca juga:  Kementerian Kebudayaan Deklarasikan Penguatan Subak di Bali

Jumlah terbanyak terjadi pada hari Minggu yakni dalam sehari mencapai 77.217 orang. Jumlah ini masih jauh lebih sedikit dari jumlah penumpang tahun 2018 yang mencapai 408.582 orang. Sehingga masih ada sekitar 90 ribu orang yang belum menyeberang.

Sedangkan untuk roda dua total sudah ada 64.320 unit. Jumlah terbanyak kendaraan yang diseberangkan juga terjadi pada hari Minggu yakni 16.090 unit.

Jika dibandingkan dengan jumlah total tahun sebelumnya masih jauh berkurang yakni 84.201 unit. Sementara jumlah kendaraan roda empat yang menyeberang sebanyak 35.063 unit.

Baca juga:  Malam Hari, Antrean di Gilimanuk Lebih Padat

Untuk mobil dan sejenis ini jumlah yang paling banyak juga terjadi pada hari Minggu yakni 8.434 unit. Diperkirakan masih ada sekitar 5000 unit mobil yang belum menyeberang bila diambil perbandingan dengan tahun lalu.

Situasi pada Senin pagi meskipun arus lalin untuk mobil sempat dialihkan ke gang-gang sejak Minggu malam, namun berangsur berkurang. Diperkirakan puncak arus mudik di Pelabuhan penghubung Pulau Bali dan Pulau Jawa ini terjadi pada Minggu lalu.

Baca juga:  Jelang Arus Mudik, Pembatas dan Rambu Mulai Dipasang Menuju Pelabuhan Gilimanuk

Pola pengaturan dengan memanfaatkan terminal kargo di Gelung Kori ditenggarai bisa mengurangi panjang antrean dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga arus lebih lancar meskipun antrean masih terjadi mengingat keterbatasan muatan kapal.

Pola bongkar muat kapal juga dipercepat dibandingkan hari-hari normal. Meskipun jumlah KMP yang beroperasi maksimal tetap 32 unit dari 56 unit yang disediakan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *