NEGARA, BALIPOST.com – Pelayanan di Pelabuhan Gilimanuk, khususnya penumpang pejalan kaki, sering dikeluhkan. Hampir seluruh gangway (jembatan pejalan kaki ke kapal) pada H-1 atau Selasa (4/6) tak berfungsi.
Padahal sejak awal masuk loket tiket, para penumpang yang sebagian besar pemudik dan membawa banyak barang bawaan, merasa kesulitan. Sejumlah wisatawan mancanegara yang terlihat kebingungan setelah masuk loket tiket penumpang berjalan di gangway namun merasa kecele sebab layanan itu mati.
Gangway tersebut tersambung ke sejumlah dermaga MB. Jika dihidupkan, alat ini akan memudahkan penumpang menuju ke sejumlah dermaga MB tanpa harus berjalan kaki. “Untuk apa ada gangway, perbaikan sampai dicat bagus-bagus kalau tidak bisa dilalui,” keluh Andiani (35) salah seorang penumpang.
Pihaknya mengaku heran dengan pelayanan pelabuhan yang masih amburadul padahal sering digunakan sebagai perlintasan wisatawan mancanegara dari Banyuwangi ke Bali dan juga sebaliknya. Bila memang jalur jembatan pejalan kaki ke dermaga itu tidak bisa langsung masuk ke kapal, paling tidak ada pemberitahuan.
Tak sedikit para penumpang pejalan kaki yang harus turun lagi dan berjalan di antara padatnya antrean kendaraan bermotor di dalam areal pelabuhan. Ironisnya lagi, beberapa kapal tidak cukup menampung penumpang yang lebih banyak dibandingkan biasanya. Sehingga sejumlah penumpang memilih menunggu di dek parkir kendaraan yang cukup padat.
Di sisi lain pihak ASDP Ketapang-Gilimanuk, Sandi mengatakan gangway berfungsi tetapi hanya untuk beberapa KMP yang sesuai. Diakuinya ada beberapa KMP yang tidak bisa pas dengan tangga hidrolik dari gangway ke kapal. “(Gangway, red) aktif, tapi ada beberapa kondisi kapal yang tidak sesuai posisinya dengan gangway,” ujarnya.
Pada Lebaran tahun ini, ASDP menyiagakan 56 kapal untuk melayani penyeberangan Selat Bali. Namun, yang dioperasikan sebanyak 32 kapal per harinya. (Surya Dharma/balipost)