MANGUPURA, BALIPOST.com – Di libur Lebaran kali ini, sejumlah ruas jalan di kawasan Badung Selatan, utamanya di kawasan Kuta dan juga kawasan menuju Kuta Selatan, dipadati kendaraan dari luar Bali. Bahkan, untuk libur Lebaran tahun ini, terjadi peningkatan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Kabid Lalulintas Dishub Badung, Tofan Priyanto, meski setiap tahun, kepadatan arus lalu lintas (lalin) di Kuta selalu meningkat dibandingkan kondisi normalnya, namun Lebaran tahun ini kepadatan arus lalin di Kuta merupakan yang tertinggi. Diungkapkannya, Lebaran tahun sebelumnya, peningkatan arus lalin di Kuta mencapai 20-25 persen dibandingkan hari normal.
Tapi untuk tahun ini, peningkatan hingga 40 persen dibandingkan kondisi normal. “Rasio lalin normal di Kuta rata-rata itu sekitar 0,83 persen. Dengan kenaikan lalin ssbanyak 40 persen, itu akan membuat peningkatan rasio lalin menjadi 0,86 persen. Itu cukup membuat macet untuk kawasan Kuta yang memiliki jalan relatif sempit,” terangnya saat dikonfirmasi, Jumat (7/6).
Pihaknya juga memperkirakan, kondisi ini dipengaruhi oleh masih tingginya harga tiket pesawat terbang. Akibatnya, makin banyak wisdom yang memilih berlibur melalui jalur darat dengan mengendarai kendaraan pribadi.
Diperkirakan, puncak kepadatan arus lalin di Kuta dan sekitarnya terjadi H+1 Lebaran. Bahkan, ini akan berlangsung hingga Sabtu, karena akan ada tambahan wisdom yang kemungkinan berlibur ke Bali, setelah merayakan Lebaran di kampung halaman serta ditambah lagi weekend.
Lanjut Tofan, penurunan kepadatan arus lalin diperkirakan akan terjadi pada Minggu (9/6). Hal ini karena masa cuti bersama sudah berakhir dan aktivitas kantor akan kembali aktif. “Diperkirakan kepadatan lalin pada hari Minggu akan bergeser dan terjadi di penyeberangan Gilimanuk,” ujarnya.
Terkait libur Lebaran 2019, pihaknya di Dinas Perhubungan Badung, terus berkolaborasi dengan pihak kepolisian dalam operasi ketupat agung. Bahkan, sejumlah 175 orang personil baik dari UPT LLA dan dari Induk juga disiagakan untuk mengantisipasi di pospam, pos pelayanan dan titik rawan macet. “Kita juga mengaktifkan mobil derek yang bertugas mobile, sehingga kendaraan yang parkir sembarangan dan menyebabkan sendatan lalin, akan kita derek. Tapi sebelumnya itu akan ditempeli stiker himbauan dan peringatan dulu. Jika membandel maka kita akan derek,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)