Suasana di depan SDN 6 Lodtunduh yang dalam waktu dekat akan diregrouping. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Lantaran beberapa tahun minim menerima siswa, Pemkab Gianyar akan melakukan regrouping Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Lodtunduh ke SDN 3 Lodtunduh, Kecamatan Ubud. Regrouping rencananya diselenggarakan 15 Juli 2019 mendatang.

Kepala SDN 6 Lodtunduh, I Nyoman Nawa, menjelaskan saat ini SD yang ada di lingkungan Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, ini hanya memiliki 35 siswa. ”Mereka siswa kelas II sampai V. Kami tak punya siswa kelas I dan VI,” ungkapnya, Senin (10/6).

Baca juga:  Soal Pembukaan Pariwisata Bali, Wagub Sebut Masih Lakukan Ini

Terkait penggabungan siswanya ke SDN 3 Lodtunduh yang ada di daerah Banjar Klingkung, desa setempat ini, pihaknya sudah mendapat surat keputusan dari Bupati Gianyar. “Rencananya memang akan diregrouping ke SDN 3. Katanya SK sudah turun, tapi masih di dinas,” jelasnya.

Menurut pria asal Banjar Penestanan, Desa Sayan ini, kemungkinan regrouping dilakukan pada 15 Juli 2019. Saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari dinas untuk proses pemindahan fasilitas belajar yang ada. Ia memperkirakan pada kenaikan kelas nanti karena mulai masuk tahun ajaran baru.

Baca juga:  Kebakaran, 3 Pelinggih dan Dua Bale Ludes

Masyarakat yang menyekolahkan anaknya di SD tersebut berasal dari Banjar Gelogor, Desa Lodtunduh, Ubud, berjumlah 130 krama banjar. Terkait minimnya siswa baru yang bersekolah di sana, pihaknya sudah sempat mencari solusi dengan rapat bersama komite sekolah, orangtua siswa, kepala desa, dan kepala dusun. Selain itu, dinas sudah membuatkan zonasi, namun tetap saja sedikit siswa yang bersekolah ke sana.

Dikonfirmasi terpisah, Plt. Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gianyar I Wayan Sadra membenarkan terkait regrouping SD N 6 LOdtunduh yang akan dilaksanakan Juli sesuai SK Bupati Gianyar. Regrouping ini didasarkan atas minimnya siswa di SD tersebut.

Baca juga:  Pemkab Jembrana "Ngayarin" di Pura Penataran Sasih Pejeng

Terkait bangunan SDN 6 Lodtunduh nantinya, Sadra memastikan aset tersebut ke depannya masih untuk sarana pendidikan. “Tentunya akan dikoordinasikan ke desa dulu,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *