SEMARAPURA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi disertai angin kencang, membuat rutinitas penyebrangan di pelabuhan tradisional terganggu. Seperti di Pelabuhan Tribuana Kusamba, Kecamatan Dawan.
Aktivitas penyeberangan speed boat menuju Nusa Penida terpaksa ditutup sementara, Selasa (11/6). Pihak penyedia jasa boat, tidak mau ambil risiko di tengah laut, dengan situasi cuaca buruk seperti ini.
Situasi demikian dibenarkan petugas pengelola tiket Dewa Ayu Kusuma, dari Pengelola Boat Gangga Express. Belum dapat dipastikan, sampai kapan penutupan ini diberlakukan. Bila cuaca Rabu (12/6) hari ini, membaik, maka aktivitas penyeberangan akan berlangsung normal. Namun, bila cuaca buruk masih terus terjadi, maka penutupan pelabuhan bisa diperpanjang lagi.
Gara-gara cuaca buruk dari Pelabuhan Tribuana, aktivitas penyeberangannya dialihkan ke Pelabuhan Padangbai. “Gelombang di tengah laut mencapai 3 meter. Melihat cuaca seperti ini, kami tidak mau berspekulasi,” katanya.
Sejak dibuka Selasa (11/6) kemarin, mulai pukul 07.00 wita, dikatakan sempat menyeberangkan penumpang sebanyak tiga trip penumpang Kapal Gangga Express. Saat itulah dikatakan situasi di tengah laut, nampak gelombang cukup ganas. Sehingga dari hasil pemantauan itu, sangat membahayakan penumpang jika dipaksakan lagi melakukan aktivitas penyebrangan.
Sehingga, jadwal tiga trip lagi terpaksa diseberangkan melalui Pelabuhan Padangbai, sejak pukul 09.00 wita. Selanjutnya, ketika ada calon penumpang datang, semuanya diarahkan melakukan penyebrangan dari Pelabuhan Padangbai.
Salah satu penumpang yang sempat melakukan penyebrangan dari Nusa Penida, Made Misna dari Nusa Penida, mengakui situasi di tengah laut sangat buruk. Dia sendiri dan tiga turis amerika yang diantarnya mengaku terpaksa turun di Padangbai, karena speed boat yang dia tumpangi saat itu ditolak sandar di Pelabuhan Tribuana, karena situasi sudah tidak memungkinkan. “Seharusnya saya langsung balik ke Nusa Penida. Karena cuaca buruk, terpaksa menginap lebih dulu di Klungkung daratan,” kata guide ini.
Beberapa penumpang lainnya, ada yang memilih membatalkan penyeberangan karena cuaca buruk. Mereka memilih menunggu sampai besok, agar melakukan penyeberangan dalam situasi aman.
Sementara itu BMKG Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar, sudah merilis dalam laman resminya mengenai prakiraan cuaca wilayah Bali, sebagai peringatan dini cuaca ekstrem. Ini berlaku selama 24 jam (11 Juni 2019, 08.00 Wita – 12 Juni 2019, 08.00 Wita). Masyarakat diminta mewaspadai potensi angin kencang serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai dua meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Bali. (Bagiarta/balipost)