GIANYAR, BALIPOST.com – Padatnya kunjungan wisatawan domestik ke kawasan Ubud, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap pengelola jasa penginapan di kampung turis itu. Bahkan okupansi homestay terbilang stagnan.
Kondisi ini diungkapkan Ketua Ubud Home Stay Asosiasi (UHSA), Ida Bagus Wiryawan, Rabu (12/6). I.B. Wiryawan, menyatakan jumlah okupansi dalam libur sepekan ini tidak terlalu besar.
Bahkan okupansi hingga pertengahan Juni ini masih masih normal, namun tidak terlalu tinggi. “Rata-rata okupansi 60-70 persen, tidak sampai 80 persen,” terangnya.
Diakui, padatnya wisatawan ke Ubud saat libur Lebaran ternyata hanya meramaikan saja. “Macet di Ubud waktu ini, kebanyakan tamu hanya berkunjung saja,” jelasnya.
Wisatawan datang hanya melintas atau berkunjung sebentar, kemudian balik lagi ke tempat mereka menginap di seputaran Kuta. Di samping itu, wisatawan domestik yang datang, hanya sedikit yang menginap di Ubud. “Domestik lebih condong menginap di area Kuta (Kabupaten Badung, red),” terangnya.
Menurut IB Wiryawan perlu ada terobosan terkait kondisi ini. Hanya saja, langkah yang hendak diwujudkan itu belum mendapat titik temu. “Belum ada pembahasan lebih lanjut,” jelasnya.
Dengan stagnannya okupansi homestay, kata dia, menjadi tugas berbagai elemen. Tidak hanya pelaku wisata saja. “Ini menjadi PR (pekerjaan rumah, red) bersama,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)