NEGARA, BALIPOST.com – Meskipun sudah memasuki sepekan pascacuti bersama Lebaran, arus kendaraan dan orang yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan GIlimanuk masih terjadi. Dari pantauan di Gilimanuk hingga Kamis (13/6), arus balik pemudik terus mengalir hingga sore.
Hanya saja menyeberangnya kendaraan dan pemudik ini bergelombang dengan jumlah yang banyak. Sejumlah kapal yang baru bersandar nampak dipenuhi kendaraan baik sepeda motor (R2) maupun mobil (KK).
Beberapa pemudik mengaku baru pulang dengan alasan menghabiskan waktu di kampung halaman menunggu hingga Lebaran Ketupat. “Memang sengaja sekalian menunggu bakda ketupat (lebaran ketupat), biasanya seminggu setelah hari raya,” terang Suratno (34), pemudik dari Pati, Jawa Tengah.
Bapak tiga anak yang mengaku menetap di Denpasar ini juga sengaja agak lama menunggu situasi lalu lintas pada arus balik sepi. Ternyata arus balik menurutnya relatif lancar.
Meskipun padat kendaraan namun lancar. Dibandingkan saat arus mudik di Gilimanuk beberapa waktu lalu, antrean di Ketapang menurutnya lebih lengang.
Dari data yang dihimpun dari Posko ASDP Ketapang-Gilimanuk pada H+6 atau Rabu (12/6), jumlah penumpang yang masuk ke Bali mencapai 311.224 orang, kendaraan R2 48.567 unit dan KK mencapai 38.511 unit. Jumlah kendaraan yang masuk itu masih jauh kurang dari jumlah penumpang maupun kendaraan yang sebelumnya keluar Bali pada arus mudik.
Seperti untuk penumpang, dari data selama tujuh hari pada H-7 hingga hari H (lebaran) lalu, yang keluar Bali sebanyak 428.027 orang. Sehingga masih ada 100 ribu orang yang belum kembali. Diprediksi dalam sepekan ke depan ini, arus balik masih terus terjadi.
Begitu halnya kendaraan R2 yang keluar Bali pada arus mudik lalu mencapai 85 ribu unit lebih. Sehingga masih separuh dari total jumlah kendaraan.
Sementara itu pemeriksaan arus balik di Gilimanuk masih terus dilakukan. Termasuk pemeriksaan kependudukan di Pos KTP Jembrana masih dilakukan. Kepala Satpol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budi, Kamis (13/6) mengatakan personilnya bersama tim terpadu baik dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta instansi lain di Pos KTP tetap melakukan pemeriksaan identitas semua orang yang masuk ke Bali. Dari data yang dihimpun, selama sepekan petugas mendapati 85 pelanggaran.
Pelanggaran kependudukan itu di antaranya KTP mati sebanyak 28 orang dan Tanpa KTP sebanyak 57 orang. Selanjutnya untuk tindakan yang dilakukan yakni dipulangkan sebanyak 33 orang dan sisanya 52 orang diberikan kesempatan lanjut dengan sejumlah pertimbangan. “Pemeriksaan identitas tetap kita lakukan seperti hari-hari biasa. Kita juga menambah jumlah personil untuk membantu pemeriksaan karena padatnya orang yang datang,” terang mantan Lurah Gilimanuk ini.
Rai Budi tidak memungkiri masih ada yang bisa lolos karena keterbatasan kemampuan petugas memeriksa hingga ratusan ribu orang yang masuk. Namun petugas tetap berupaya melakukan pemeriksaan lebih intensif untuk meminimalisir duktang masuk melanggar kependudukan. (Surya Dharma/balipost)