DENPASAR, BALIPOST.com – Sekaa Santi Sanggar Leklok mewakili Kabupaten Tabanan dalam lomba Taman Penasar pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI. Sanggar ini tampil di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya, Senin (17/6), dengan judul garapan “Pranayama Lan Panca Gita Ngawinang Santi Jagadhita”.
“Tanpa angin, kita tidak akan bisa hidup. Itu garis besarnya sesuai dengan tema PKB Bayu Pramana,” ujar Penata Tabuh, I Made Suanta, di sela-sela lomba.
Menurut Suanta, ada bermacam-macam pupuh yang dibawakan oleh Sanggar Leklok dalam Taman Penasar. Di antaranya, Pupuh Sinom, Pupuh Durma, Pupuh Ginanti, Pupuh Semarandana, Pupuh Dangdang, dan Pupuh Pangkur. Anggota sanggar yang tampil sebagian besar merupakan remaja untuk memenuhi ketentuan umur peserta antara 17-25 tahun. Adanya ketentuan umur diakui menjadi tantangan tersendiri. “Cukup sulit, harus latihan kontinyu. Kami persiapan empat bulan,” imbuhnya.
Namun demikian, ada pula yang sudah mempunyai sedikit dasar karena memang menyukai kesenian Gita Santi atau menabuh. Secara umum, mereka tetap dilatih dari nol setelah sebelumnya diseleksi per kecamatan. “Pesantian zaman sekarang kan memang agak menurun di kalangan remaja,” pungkasnya. (Rindra/balipost)