SEMARAPURA, BALIPOST.com – Proses pencarian WNA asal Amerika Serikat Aviv Meshil (23) tetap dilakukan Basarnas Bali, Rabu (19/6). Memasuki hari ketiga, proses pencarian melibatkan Polair dan Sabhara Polda Bali.

Kali ini proses pencarian diperluas, hingga ke perairan di sekitar Benoa, Serangan dan Lebih. Kepala Seksi Siaga dan Operasi Basarnas Bali, I.B. Surya Wirawan, menyampaikan dua hari proses pencarian sebelumnya di sekitar TKP belum membuahkan hasil.

Belum ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, maupun paddle board yang dipakai terakhir saat di sekitar TKP di perairan Mushroom Bay Beach, Pulau Nusa Lembongan. Sehingga, pada hari ketiga proses pencarian, diputuskan areal penyisiran diperluas hingga ke Benoa, Serangan dan Lebih, dengan mengerahkan dua RIB (Rigid Inflatable Boat).

Baca juga:  Arak Bali Peroleh Hak Paten

Ada juga satu RIB lainnya dikerahkan ke sekitar Nusa Dua. Sementara dari Sabhara Polda Bali ada pula yang tetap melakukan penyisiran di sekitar.

Meski sudah dilakukan proses pencarian sejak pagi sampai sore, Wirawan mengatakan korban sama sekali belum ditemukan. Sehingga, belum pula dapat dipastikan, apakah korban masih dalam keadaan selamat atau tidak. “Proses pencarian korban sesuai aturan akan dilakukan selama tujuh hari. Kalau hari ini belum ditemukan, kami lanjutkan besok lagi, dengan lokasi penyisiran yang lain,” kata Wirawan.

Penghentian pelaksanaan pencarian baru akan dihentikan setelah tujuh hari, sesuai dengan Pasal 18 PP Nomor 22 Tahun 2017 tentang Operasi Pencarian dan Pertolongan. Namun, meski telah melewati tujuh hari, apabila ditemukan petunjuk baru Basarnas Bali tentu akan menindaklanjuti langsung informasi tersebut.

Baca juga:  Maksimalkan PHR, Proses Penerbitan Izin Bersyarat di Klungkung Dipercepat

Seperti diberitakan sebelumnya, awalnya korban saat kejadian diketahui terlalu asik mendayung Paddle Board. Menurut saksi mata yakni pemilik penyewaan paddle board, Aviv bermain terlalu ke tengah laut. Diperkirakan waktu kejadian berkisar pukul 14.30 Wita. Sejak saat itu, korban tak kunjung kembali.

Setelah kejadian itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima laporan dari Kadek Suwika pada hari Senin (17/6). Perairan sekitar memang dikenal misterius. Wisatawan sebelumnya asal India, Kausal Aditya (24) seketika juga hilang dari atas tebing, 7 Mei lalu, setelah tersambar ganasnya ombak yang naik ke atas tebing itu.

Baca juga:  Pandemi Melanda, Eksistensi Demokrasi Jadi Pertaruhan

Setelah dilakukan proses pencarian selama tujuh hari, hasilnya juga nihil. Bahkan, nasib Kaushal belum jelas, hingga pihak keluarganya masih berharap ada keajaiban bahwa Kaushal masih selamat.

Perbekel Jungut Batu, Nusa Penida, Gede Made Suryawan, sebelumnya menyampaikan seringnya wisatawan yang harus meregang nyawa saat berlibur di Lembongan-Jungut Batu, Nusa Penida, tidak akan terjadi, jika yang bersangkutan mengindahkan arahan dan peringatan para guide yang sudah biasa mengantar dan mengarahkan turis. Belajar dari banyak kasus seperti itu, para guide diminta memberikan perhatian penuh saat mengantar tamu dan sedikit lebih tegas kepada wisatawan terhadap larangan daerah atau tempat yang dianggap berbahaya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *