Perajin memperlihatkan produk dari akar bambu yang unik. (BP/san)

DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu kerajinan unik yang bisa dilihat dan dibeli di stand pameran Pesta Kesenian Bali (PKB) adalah stand Akah Bali, kerajinan dari akar bambu. Akar bambu ini disulap menjadi kul-kul, patung wajah, asbak, cermin, bingkai foto hingga lampu hias.

Peminatnya pun tidak hanya warga domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. Rata-rata omzet per bulan kerajinan akar bambu ini mencapai Rp 30 juta per bulannya.

Salah satu perajin di Akah Bali, Putu Budi saat ditemui di stand PKB, Rabu (19/6) mengatakan awalnya kerajinan akar bambu ini dibuat sekitar empat tahun lalu dari keisengan mengolah akar bambu yang tidak terpakai menjadi kul-kul. “Bangli memiliki kebun bambu yang luas. Dan banyak kami temukan akar bambu tidak terpakai sehingga iseng dibuat kul-kul,” ujar Budi.

Baca juga:  Kerajinan Desa Tampaksiring Tetap Normal di Pasar Internasional

Karena kul-kulnya berbentuk unik dan tidak seperti biasa, banyak yang mulai memesan. Pihak Akah Bali kemudian coba-coba untuk membuat bentuk kerajinan lainnya dan menjualnya ke desa wisata yang ada di Bangli.

Hasilnya banyak wisatawan yang tertarik dan membeli sehingga mendorong Akah Bali berproduksi lebih banyak. Awalnya untuk mendapatkan bahan baku, kata Budi, harus berburu ke TPA.

Akar bambu cukup banyak ditemukan dibuang begitu saja, terlebih jika ada pembangunan yang mengharuskan pohon bambu ditebang dan dicabut hingga akarnya. “Sebenarnya kalau cabut akarnya sendiri itu membutuhkan tenaga dan biaya. Jadi kami cari ke TPA dan biasanya banyak,” ujar Budi.

Baca juga:  Lewat Penjualan ST010, BRI-Kemenkeu Sukseskan Literasi Keuangan

Namun saat ini, karena nama Akah Bali sudah dikenal sebagai perajin akar bambu, guna menyediakan bahan baku sudah jarang hunting ke TPA tetapi dibawakan warga. Untuk itu, pihak Akah Bali membeli akar bambu yang dibawa warga sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per buah tergantung dari besar dan karakter akar.

Keunikan dari kerajinan Akah Bali adalah tidak ada satu pun karya yang sama. Sebab, akar bambu memiliki karakter yang berbeda-beda.

Baca juga:  Pengurus Forum Perbekel Gianyar Penuhi Panggilan Penyidik

Dari jenis kerajinan akar bambu yang dibuat, yang paling diminati adalah kerajinan berbentuk wajah dengan karakter Santa ataupun Narasinga. Untuk di PKB, harga yang ditawarkan sama dengan harga jual di pasaran. Paling murah Rp 30 ribu dan paling mahal Rp 1,5 juta. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *