MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta hadiri Upacara Dewa Yadnya Ngerorasin Pesemetonan Dalem Dasar Suter Desa Adat  Abang Bangli, upacara ini merupakan rangkaian dari upacara pengabenan yang dilaksanakan secara massal dilakukan setiap 9 tahun sekali. Hadir dalam acara tersebut DPRD Prov Bali Dapil Bangli Budi Utama, Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata, DPRD Bangli Made Donni, Wakil Bupati Banggli Sang Nyoman Sedana Arta, Tim Ahli Bidang Technology Informasi dan Komunikasi Publik Kabupaten Badung I Made Alit Mertha Kumara, Kabag Humas Putu Ngurah Thomas Yuniarta, para pemangku adat, tokoh masyarakat serta krama pesemetonan Dalem Dasar Desa Adat Abang Kabupaten Bangli. Selasa, (18/6).

Manggala Karya I Nengah Sudiadnyana dalam sambutannya mengatakan pihaknya atas nama Pesemetonan Dalem Dasar dan masayarakat Desa Adat Abang Bangli mengucapkan terimakasih Kepada Pemerintah Kabupaten Badung dalam hal ini, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan jajaran yang telah hadir di tengah berlangsungnya puncak upacara karya Dewa Yadnya oleh Pesemetonan Dalem Dasar Desa Adat Abang Pesemetonan Dalem Dasar. Pasemetonan ini, jelasnya, berjumlah 378 KK.

Baca juga:  Giri Prasta Ajak Semeton Pasek Jaga Persatuan di Tengah Hetorogenitas

Adapun rangkaian Upacara yang telah dilaksanakan dari pagi hari yaitu, Metatah, Metate Gita, Nedunang Puspa Linggga, Ngesang dan pada malam harinya akan dilaksanakan Ngirag areng Sekah (Ngajum). Pada 20 Juni dilaksanakan upacara Nganyut lan di lanjutkan dengan Nyegara Gunung.

Upacara Dewa Nyadnya dimana sima disini disebut “Ngeroras ” ini dilaksanakan secara bergotong royong oleh seluruh peasemetonan Dalem Dasar yang diikuti oleh Sawa Lingsir 102,  Sawa Alit (Rare) 71. “Kami berharap upacara yang dilaksankankan secara bersama-sama ini tidak hanya untuk mrastiti bakti kepada leluhur tetapi juga untuk peraketan para semeton dan krama Dalem Dasar lan Krama di Desa Adat Abang,” Jelasnya.

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kabupaten Badung merasa bangga dan sangat mengapresiasi pelaksanaan upacara yang digelar Pesemetonan Dadia Dalem Dasar Abang dalam melaksanakan rangkaian upacara dan upakara Yadnya dengan cara bersama-sama penuh dengan rasa kekeluargaan, tentu dengan hati yang tulus dan ikhlas. “Saya merasa bangga dimana upakara dan upacara ini sudah lengkap dengan polah palih yang disebut dengan “Bangkit Segara,” di mana upacara yang sedang berlangsung semua prosesi berjalan berbarengan seperti Pementasan, ilen-ilen seperti : Selonding, Kekidungan,  Gambang Rejang Sari Rejang Renteng dan Tetabuhan upakara penuh hikmat dan kedamaian. Ini merupakan cikal bakal humat se-dharma yang telah dijalankan,” ucapnya.

Baca juga:  Antisipasi Penyebaran Monkey Pox, Bandara Ngurah Rai Perketat Prokes

Giri Prasta mengutarakan upacara ini merupakan warisan leluhur yang sangat mulia dan perlu dipertahankan dan jalani dalam memberikan bhakti sebagai rasa syukur kehadapan leluhur dan Ida Sang Hyang Prama Kawi. “Di samping itu di Bali ada 3 aspek yang tidak bisa kita tinggalkan yaitu pertama aspek yuridis yang merupakan aturan yang jelas, filosofi yang merupakan kesepakatan leluhur kita semua, dan sosiologis kita umat se-dharma merupakan saudara maka kami di Kabupaten Badung mempunyai komitmen budaya kerja “Wasudewa Kutum Bakem” yang mempunyai makna kita adalah keluarga-saudara inilah yang kami lakukan dari Kabupaten Badung demi umat se-dharma,” ujarnya.

Baca juga:  Meski Ditutup, Masih Ada Wisatawan Melanggar Masuk ke Pantai

Upacara yang dilakukan secara bersama-sama ini juga dapat meringankan beban para Pasemetonan Dalem Dasar dan Krama Desa Adat Abang. “Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah Kabupaten Badung berharap ini dapat terus dilakukan dan dipertahankan mengingat kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang sangat mulia. Dan ini juga ikut dalam mengajegkan dan mempertahankan agama, seni, adat dan budaya Bali dengan ke-Hindu-annya yang telah diwariskan oleh para leluhur kepada kita. Dan saya berharap tatanan Dresta itu jangan sampai berubah kesakralannya, begitu pula dengan perarem dan awig-awig yang diwariskan oleh leluhur bisa dijaga dengan baik,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyerahkan punia sebesar Rp 30 juta. Punia diterima langsung Ketua Panitia Karya Dewa Nyadnya Pesemetonan Dadia Dalem Dasar I Nengah Sudiadnyana. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *