Saya sependapat dengan harapan Gubernur Bali Wayan Koster bahwa Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini tidak hanya menjadi ruang untuk mengapresiasi seni dan budaya. Pesta kesenian ini hendaknya bisa menumbuhkan dan merawat semangat kebangsaan di tengah menguatnya perdebatan nasionalisme dan ideologi.

Kita memang harus segera bangkit dan bersatu menjaga dan merawat kebangsaan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya yang ada. Selama ini, kita telah bergerak menuju penguatan rasa nasionalisme dengan adanya rasa kebersamaan dalam membangun bangsa. Terlebih kini menjelang 17 Agustus, dalam konteks kebangsaan hendaknya gerak dan prilaku kita hendaknya mengarah pada upaya-upya menjaga rasa nasionalis serta mengawal ideologi Pancasila.

Baca juga:  Tanpa Pawai Budaya, Perayaan HUT Kota Gianyar Tetap Kedepankan Seni dan Budaya

Pihak-pihak yang selama ini membangun opini lain terkait ideologi kebangsaan hendaknya segera melakukan reorientasi prilaku. Mari kita jaga rasa nasionalisme kita jangan gara-gara kepentingan politik nasionlisme kita dikaburkan.

Dalam konteks membangun toleransi, mari kita kedepankan rasa persaudaraan dan saling memahami sesama. Jangan ada pihak-pihak yang merasa berkuasa atas pihak lainnya. Sepanjang kita menjaga toleransi kebangsaan, kita yakin hidup harmonis akan terbangun dan terjaga di negeri ini.

Baca juga:  Mempertanyakan Penambangan Pasir Laut

Mudah-mudahan Pesta Kesenian Bali tahun ini benar-benar memiliki vibrasi dan keyataan untuk menguatkan nasionalisme dan toleransi. Saya juga menaruh harapan besara agar pada Bali era baru ini, seniman bali benar-benar bisa terakomodasi dan memiliki ruang untuk menguatkan budaya Bali.

I Gede Sudana Putra

Buleleng- Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *