Workshop pemantapan calistung bagi guru SD kelas VI, V dan VI di Gedung PGRI Tabanan. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Dewan Pendidikan dan Klinik Pendidikan Kabupaten Tabanan menemukan fakta masih adanya siswa kelas VI SD yang belum lancar membaca, menulis dan berhitung (calistung) saat turun ke sejumlah sekolah khususnya di wilayah pedesaan belum lama ini. Hal ini tentu saja harus segera dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya dengan kegiatan workshop pemantapan calistung bagi guru SD kelas IV, V dan VI di gedung PGRI Tabanan.

“Hasil monitoring dan evaluasi di lapangan ternyata banyak anak belum lancar baca dan tulis di tingkat SD, bahkan sampai tamat atau duduk di bangku SMP pun ada,” ucap Ketua Dewan Pendidikan Tabanan I Wayan Madra Suartana, Kamis (20/6).

Baca juga:  Kasus Pencurian Sapi Bunting Belum Terungkap, Cyber Crime Polda Bali Dilibatkan

Menurutnya, adanya siswa yang belum lancar membaca dan menulis meski sudah duduk di bangku kelas IV, V dan VI disebabkan sejumlah faktor. Selain faktor kemampuan siswa itu sendiri, juga disebabkan masih adanya guru yang kerap kosong saat jam pelajaran karena ditugaskan keluar akibat jumlah guru yang belum merata, serta faktor lingkungan dan minimnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak.

Begitu pun metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih ada yang menggunakan pola lama. Di satu sisi kurikulum K13 yang diterapkan dalam pendidikan kali ini, seorang guru diminta berionavasi dan memunculkan kreativitas dalam memberikan metode pembelajaran yang mengasyikkan dan mudah dipahami oleh siswa. “Guru harus berinovasi dalam mengajar sehingga bisa menarik minat anak-anak untuk belajar,” terang Suartana.

Baca juga:  Dari Sejumlah THM Dirazia hingga Redistribusi Lahan Eks HGU Selesai

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan I Wayan Miarsana menegaskan, guru tidak hanya mengejar wajar sembilan tahun ditarget tuntas tanpa melihat hasil yang diperoleh siswa. Begitu pula dalam kegiatan pelatihan atau workshop yang kerap diadakan baik Dewan Pendidikan maupun Klinik Pendidikan jangan hanya mencari target untuk mendapatkan sertifikat untuk mengejar kelengkapan semata.

“Gunakan kegiatan sebaik-baiknya untuk bisa menyerap ilmu yang nantinya dapat membantu meningkatkan kualitas lulusan siswa khususnya di jenjang SD. Karena yang saya dengar, masih ada siswa bahkan sudah kelas VI SD belum lancar calistung,” ucapnya.

Baca juga:  Tolak Kehadiran Plt Sekda, Empat Fraksi di DPRD Boikot Sidang Paripurna

Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Made Dirga sangat mengapresiasi langkah Dewan Pendidikan yang sering membuat terobosan mengatasi beragam persoalan pendidikan di Tabanan. Hanya, baik Dewan Pendidikan maupun Dinas Pendidikan harus bisa menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik dalam menjalankan program agar tidak tumpang tindih. “Jangan sampai ada ketersinggungan. Jalankan program agar nyambung, sama-sama melakukan pengawasan dan memberikan solusi serta bersinergi memajukan pendidikan di Tabanan,” tandasnya. (Dewi Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *