GIANYAR, BALIPOST.com – Tembakan salvo dari delapan orang anggota kepolisian resort Gianyar mengantarkan kepergian dari pejuang penumpas DI/TII, Daud Beureuh, Lettu Purnawirawan I Gusti Agung Ketut Murdita, di kuburan Desa Adat Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Sabtu (22/6).

Upacara kedinasan berupa pelepasan jenasah dilakukan di rumah duka dipimpin Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Dwikora, dan persemayaman di kuburan Desa Adat Medahan dipimpin Kabag Sumda Polres Gianyar Kompol I Ketut Dana, SH.

Baca juga:  Pande Lisa Sabet 2 Emas di Indonesia Terbuka

Almarhum Lettu Purn. I Gusti Agung Murdita, jabatan terakhirnya sebagai Kasubaglog Polres Gianyar meninggal dunia di RSU Sanjiwani, Gianyar, Minggu lalu (9 /6), pukul 19.45 Wita karena sakit.

Almarhum mengikuti pendidikan Polri Sekolah Agen Polisi, lulus tahun 1957, dan mengikuti pendidikan secapa khusus tahun 1984. Selama mengabdi di kepolisian, almarhum sempat ditugaskan dibeberapa daerah konflik.

Salah satunya di tugaskan ke Aceh, dalam gerakan operasi militer terhadap peristiwa pemberontakan DI/TII Daud Beureuh. Dari keikutsertaan tersebut, almarhum diberikan tanda kehormatan Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) VII tahun 1957.

Baca juga:  Tak Mau Dipermainkan Saudagar, Pengungsi Pilih Titipkan Ternak Sapi

Selain itu, almarhum juga mendapatkan tanda jasa/bintang jasa, seperti satya lencana Kamtibmas Teladan Tuhun 1969, satya lencana dwikora wira dharma tahun 1969, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, satya lencana kesetiaan 16 tahun, dan satya lencana kesetiaan 24 tahun.

Pihak perwakilan keluarga, I Gusti Agung Putra Dyana, disela upacara kedinasan, mengucapkan terimakasih atas perhatian pihak kepolisian memberikan penghormatan yang diberikan kepada almarhum. Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama hidup almarhum ada kesalahan. (Agung Dharmada/balipost)

Baca juga:  Ngembak Geni, Satpol PP Badung Awasi Objek Wisata
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *