Giri Prasta menghadiri salah satu perayaan sekaa teruna di Badung. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Tidak hanya sekaa teruna di Badung yang bangga dengan bupatinya, sekaa teruna daerah lain juga menaruh simpati terhadap kepemimpinan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta yang sangat memperhatikan sekaa teruna. Atas simpati tersebut, Sekaa Teruna (ST) Satya Mukti, Banjar Mayungan Let, Desa Antapan, Baturiti, Kab. Tabanan mengundang Bupati Giri Prasta hadir dalam perayaan HUTnya yang ke-37, Selasa (25/6) malam.

Kehadiran Bupati Giri Prasta disambut antusias sekaa teruna dan krama banjar Mayungan Let. Hadir pula Camat Baturiti I Ketut Ridia serta unsur Tripika Kecamatan Baturiti, Perbekel Desa Antapan I Nyoman Sunarta, serta tokoh Masyarakat setempat.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Hadiri Upacara Dwijati di Nusa Lembongan

Dalam sambutannya, Bupati Giri Prasta, sangat mengapresiasi perayaan HUT ST Satya Mukti. Ini telah menunjukan sekaa teruna dan masyarakat banjar Mayungan Let sudah bersatu dan saling gotong royong. “Saya harap sekaa teruna tetap bersatu, dengan bersatu berarti setengah perjuangan kita sudah berhasil, jika tidak bersatu setengah perjuangan akan gagal. Dan saya siap membantu kebutuhan sekaa teruna disini, ” jelasnya.

Selain itu Sekaa Teruna diajak menghindari pengaruh obat-obat terlarang yang dapat merusak diri generasi muda sebagai penerus bangsa, seperti narkoba dan narkotika, juga tidak mabuk-mabukan, dan geng motor. “Kami bangga kepada ST Satya Mukti sudah melestarikan tari genjek sebagai warisan seni budaya, adat Bali. Tak lupa kami ucapan Dirgahayu ST Satya Mukti ke-37, semoga kompak dan jaya selalu,” tambahnya.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Harap Semua Desa Miliki TPS 3R dan Wajib Jadi Desa Digital

Dalam kesempatan ini secara pribadi Bupati Giri Prasta membantu dana motivasi sebesar Rp 20 juta.

Ketua Panitia HUT ST. Satya Mukti, I Putu Arnawa Yasa, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Badung pada puncak HUT ST. Satya Mukti. Ia mengakui Organisasi Sekaa Teruna Br. Mayungan Let sudah bersatu, kompak, kreatif, dan melaksanakan kegiatan yang positif.

“Dalam hal ini kami menyadari hidup adalah catatan sejarah, dalam sejarah adalah perjuangan, dan dalam perjuangan adalah pengorbanan. Itu semua adalah momentum-momentum yang tidak bisa kami hilangkan dan hindari dalam berorganisasi. Namun kita memiliki proses, rancangan, rencana dan tujuan untuk mengembangkan rasa saling memiliki dalam sebuah organisasi untuk lebih baik dan maju,” terangnya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Relokasi Pedagang Pasar Seni Kuta Molor dari Target
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *