Ribut-ribut penerimaan siswa baru di Kota Denpasar tampaknya perlu disikapi dengan arif. Protes orangtua, perbaikan sistem, dan peluang anak didik mendapatkan sekolah yang bermutu hendaknya disikapi dengan baik. Jangan sampai keluhan orangtua tak terakomodasi dengan baik.

Yang jelas, sebagai pembaca Bali Post, saya merasakan betul betapa para orangtua murid di Denpasar ikut sibuk mencarikan anaknya sekolah. Bahkan, saya dengar ada orangtua yang harus bertaruh karena di sekolah swasta pendaftaran anaknya sudah wajib bayar, sementara pengumuman di sekolah negeri belum dilakukan. Ini menjadi beban baru bagi orangtua siswa.

Baca juga:  PPDB SMA, Jalur Zonasi Pakai Jarak Terdekat dengan Sekolah

Saya juga mendengar belakangan ini banyak peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggunakan sertifikat Pesta Kesenian Bali (PKB) dan sertifikat lainnya untuk mencari sekolah. Ada dugaan banyak sertifikat yang tak pantas atau didapat anak atau orangtua siswa dengan cara tak wajar.

Untuk membuka transparansi dan memastikan keabsahan sertifikat anak didik, maka ada baiknya dilakukan verifikasi. Pemkot bisa saja membuka kotak pengaduan terkait hal ini. Mudah-mudahan persaingan merebut sekolah di Kota Denpasar tak menimbulkan beban baru bagi masyarakat.

Baca juga:  Permendagri Membuat PPDB di Badung Amburadul

Saya juga berharap Dinas Pendidikan tetap terbuka memberikan informasi kepada orangtua siswa. Kekisruhan PPDB tahun ini hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi Denpasar. Masalahnya yang terdampak dari sistem ini adalah psikologis anak dan orangtua.

I Wayan Arsana

Gianyar, Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *