DENPASAR, BALIPOST.com – Tiap tahun stan Pesta Kesenian Bali (PKB) selalu memamerkan hasil kerajinan emas dan perak. Di situ tersedia berbagai perhiasan mulai dari bros, cincin, gelang, kalung dan sebagainya.
Salah satu stan yang menawarkan kerajinan perak dan emas adalah Sedana Yoga, perajin perak asal Banjar Apuan, Desa Singapadu, Sukawati, Gianyar. I Wayan Lendra, pemilik Stan Sedana Yoga, menyampaikan sejumlah perajin perak masih eksis di Banjar Apuan yang merupakan tetangga Desa Celuk, pusat kerajinan ini.
Pihaknya merupakan generasi kedua menekuni kerajinan perak dan emas di Banjar Apuan hingga saat ini. Bahkan, pihaknya rutin ikut pameran di PKB sejak 30 tahun silam.
Suami Ni Wayan Kothi ini menambahkan, bahan baku perak masih mudah didapatkan. Tinggal pemasarannya yang perlu dibantu pemerintah. ‘’Selama ini yang menjadi kendala adalah pemasaran. Karena tamu yang bisnis kerajinan perak jarang ke Bali. Ditambah dengan adanya bisnis online. Sedangkan bahan baku masih mudah diperoleh. Harga perhiasan perak masih stabil,’’ ujar I Wayan Lendra, Selasa (2/7).
Pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemprov Bali yang menggratiskan sewa stan PKB. Cuma stan yang disediakan ukurannya hanya sekitar 1 meter.
Dengan luas sebesar itu, perajin agak sulit menata barang. Karena itu ia berharap pada PKB mendatang, stan kerajinan perlu diperluas.
Pada PKB ke-41 kali ini Stan Sedana Yoga menawarkan desain kerajinan motif baru yakni Surya Kanta, selain motif-motif lama. Kerajinan yang menggunakan kaca pembesar, Surya Kanta dihiasi patung Sang Kala Raksa.
Bingkai kaca itu dihiasi sejumlah permata. “Harganya lumayan. Jumlahnya pun hanya dua biji. Sedangkan perhiasan lain seperti cincin, gelang, giwang, bros kami sediakan yang cukup dengan harga bervariasi,” ujar mantan kepala Dusun Apuan tersebut. (Subrata/balipost)