DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak desa di Tabanan memiliki potensi di bidang perkebunan kelapa. Memajukan perekonomian desa, masyarakat Tabanan banyak yang membuat produk virgin coconut oil (VCO) dari kelapa.
Ini yang kemudian menjadi unggulan BUMDes. Tak cukup hanya VCO, Kelompok Wanita Tani (KWT) Nadi Sari Banjar Kulkul Batu Desa Dalang Selemadeg Timur justru membuat sabun dan lulur berbahan dasar VCO. Produk-produk ini menyebabkan KWT ini kemudian lolos menjadi salah satu pengisi stan UKM Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41.
Salah satu anggota KWT Nadi Sari, Mariatun, menyampaikan awal mula terjun ke pembuatan sabun dan lulur dari VCO ini tidak sengaja. “Saat itu ada pelatihan dari Unud. Mereka kemudian menghibahkan alat pembuatan sabun dan lulur kepada kami. Dari sana saya coba-coba membuatnya,” ujar Mariatun.
Dengan bantuan anggota KWT lain, Mariatun mencoba membuat sabun dan lulur berbahan dasar VCO ini. “Pembuatan lulur dan sabun saya lakukan sendiri. VCO-nya saya beli dari anggota seharga Rp 60.000 per liter,” ujarnya, Rabu (3/7).
Pada awalnya, Mariatun memasarkan produknya ke sekolah-sekolah maupun kegiatan banjar-banjar. Diakuinya cukup sulit. Tetapi dengan pemasaran yang ulet, beberapa konsumen yang mencoba produknya kembali membeli dan kemudian mempromosikannya ke konsumen lain. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal.
Menurut Mariatun, beberapa konsumen yang sudah memakai produk kecantikan VCO-nya ini mengaku kulitnya lebih bersih dan halus. Karena kualitasnya, saat ini produksi lulur dan sabun berbahan dasar VCO juga sudah meluas ke seluruh Bali karena pemasarannya lewat online yang dijalani oleh anak Mariatun.
Lulur beraroma kopi paling banyak dicari. Selain lulur dan sabun, lanjut Mariatun, pihaknya tetap menjual VCO baik yang murni maupun yang sudah ada aromaterapinya. (Wira Sanjiwani/balipost)