MANGUPURA, BALIPOST.com – Gelombang tinggi yang terjadi sejak Rabu (3/7), kembali terjadi di Pantai Kuta, Badung, Kamis (4/7). Akibat gelombang yang diperkirakan mencapai 4 meter tersebut, air laut naik dan meluber hingga ke trotoar.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Balawista Kabupaten Badung mengerahkan personel untuk siaga di sepanjang pantai. Bendera larangan berenang kembali dipasang. Namun, Balawista tidak menutup aktivitas di kawasan Pantai Kuta. Hanya, pengawasan terus dilakukan.
Koordinator Balawista Badung I Ketut Ipel mengatakan, melubernya air laut di Pantai Kuta pada Kamis pagi hampir sama dengan kejadian pada Rabu lalu. Air laut naik selama dua jam mulai pukul 10.00 hingga pukul 12.00 Wita.
Menurutnya, air laut naik sampai ke trotoar yang jaraknya dari bibir pantai sekitar 20 meter. Akibat gelombang tinggi ini, pihaknya melakukan pemantauan ekstra terjadap wisatawan yang hendak beraktivitas di sepanjang pantai. Balawista juga terus mengimbau wisatawan yang memasuki areal pantai agar lebih waspada.
Pihaknya fokus melakukan pengawasan terhadap wisatawan anak-anak dan manula. Sebab, empasan gelombang cukup kuat dan bisa merobohkan wisatawan dalam kategori itu. Tidak sampai di situ, air laut juga bisa menarik apa pun ke dalam laut.
Menurut Ipel, kondisi seperti ini hampir setiap tahun terjadi pada Juni, Juli dan Agustus. “Saat ini air laut naik sampai trotoar saja, tidak meluber ke jalanan seperti tahun lalu. Meski begitu, kami tetap melakukan pengawasan ekstra hingga kondisi kembali normal,” ucapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)