MANGUPURA, BALIPOST.com – Pascadihentikannya sementara kegiatan promosi pariwisata ke luar negeri oleh Pemerintah Kabupaten Badung, permasalahan lain kembali muncul terkait kegiatan pariwisata. Salah satunya Festival Pantai Berawa, Kuta Utara, yang digelar Mei lalu.
Sejumlah seniman dan pendukung kegiatan mulai mengeluh. Pasalnya, honor yang mestinya sudah diterima, hingga saat ini belum ada kejelasan. Hal ini memunculkan pertanyaan besar, mengingat biaya untuk kegiatan tersebut bersumber dari Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata dengan anggaran Rp 1,2 miliar. Tidak hanya honor seniman, juara lomba dan produksi karya juga belum mendapat bayaran.
Salah seorang seniman yang ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut membenarkan kondisi ini. Sampai saat ini ia mengaku belum menerima bayaran seraya berharap dana dari dinas segera cair. Sebab, Festival Pantai Berawa juga melibatkan masyarakat setempat, agar ke depannya kerja sama dengan penyelengara tetap terjalin.
Terkait hal itu, Ketua Panitia Festival Pantai Berawa I Made Dwijantara menyampaikan permakluman kepada peserta, karena dana dari dinas memang belum turun. “Kami sampaikan permakluman kepada seluruh partisipan. Kami akan koordinasikan lebih lanjut,” katanya saat dihubungi, Senin (8/7).
Kepala Dinas Pariwisata Badung I Made Badra belum bisa dikonfirmasi. Hingga berita ini diturunkan, handphone genggamnya tidak aktif. Sementara Sekretaris Diparda Badung A.A. Yuyun Hanura Enny membenarkan kondisi ini. Menurutnya, anggaran festival sedang proses SPJ. ”Pencairan dana akan diprioritaskan. SPJ-nya sudah lengkap, tinggal menunggu dananya,” pungkasnya.
Ditegaskannya, total anggaran Rp 1,2 miliar untuk Festival Pantai Berawa akan diserahkan penuh dan tidak ada pengurangan. “Yang belum jalan yang dirasionalisasi saja,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/balipost)