DENPASAR, BALIPOST.com – Fenomena digital mesti digunakan Bali untuk memunculkan keunikan guna menggarap wisatawan milenial. Pasalnya generasi milenial memiliki kecenderungan mencari destinasi unik saat berlibur untuk diabadikan dan dibagikan lewat media digital. Demikian dikemukan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Rabu (10/7).
Menurutnya keunikan yang dimiliki Bali cukup banyak. Keunikan ini juga merupakan peluang masyarakat lokal mengembangkan pariwisata berkelanjutan. “Peluang masyarakat lokal ke sustainable tourism sekarang ada,” ujar pria yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali ini.
Namun, ia mengingatkan masyarakat dalam mengembangkan sustainable tourism ini jangan terpengaruh pola kapitalis. “Wisatawan milenial itu lebih memilih tinggal di rumah-rumah penduduk dibandingkan hotel berbintang. Jadi ini kesempatan masyarakat lokal untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan. Ketika mulai ramai, warga jangan kemudian meminjam uang untuk pengembangan penginapan sebab itu sudah mengarah pada kapitalisme,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan tahun depan Bali akan mengembangkan program “Suksma Bali.” Program yang terdiri dari tiga bagian ini, mencakup terima kasih pada manusia, alam, dan Tuhan. “Terima kasih kepada manusia dijabarkan salah satunya melalui penghargaan yang diberikan pada orang-orang yang berjasa pada Bali. Kepada alam itu, salah satu wujudnya bersih-bersih sampah plastik dan puncaknya Tawur Kesanga dan juga pelaksanaan Nyepi. Kepada Tuhan, berupa imbauan untuk menyumbang saat odalan, salah satunya di Pura Besakih,” paparnya.
Ia mengajak semua komponen untuk bekerjasama mendukung program ini. Pihaknya pun membuka diri jika ada perusahaan maupun instansi swasta yang ingin bekerjasama dalam kegiatan yang dilakukan Pemprov Bali untuk menyukseskan “Suksma Bali”. (Diah Dewi/balipost)