GIANYAR, BALIPOST.com – Kondisi Stage Sidan makin terbengkalai, bahkan sejumlah kerusakan nampak kian parah. Padahal tempat ini kerap dikunjungi warga sekitar, meski hanya untuk beristirahat.
Ni Wayan Dura, petugas di lokasi tersebut, mengatakan panggung ini memang sempat booming sebagai tempat pertunjukan, hingga era 2000-an. Namun, tingkat kunjungan mulai menurun dan kondisinya pun kian terbengkalai. “Saya pegawai di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar sejak 1988, tetapi dapat tugas menjaga lokasi pariwisata ini sejak mulai dibangun sampai sekarang. Kalau atapnya yang bocor dan kerangka wantilannya nyaris roboh ini sudah sempat diperbaiki dulu,” paparnya.
Dikatakan kerusakan pada stage Sidan sudah sempat diperbaiki sekitar 2013 lalu. Namun saat ini kembali rusak.
Untuk perbaikan kembali ia pun masih menunggu kebijakan Pemkab Gianyar. “Dulu sempat diperbaiki pada 2013, sekarang kembali lagi rusak dan bocor. Setelah diketahui mengalami rusak lagi, sudah juga sempat dicek dari pihak kantor. Namun sampai saat ini tidak ada perbaikan,” ungkap dia.
Lantaran tak kunjung diperbaiki, salah satu kerangka wantilan yang patah pun diperbaiki dengan disangga potongan bambu. Begitu juga bagian atap berbahan alang-alang yang rusak, beberapa diisi dengan terpal untuk mengantisipasi kebocoran. “Supaya kalau turun hujan tidak menyebabkan banjir,” katanya.
Sementara itu PJ Perbekel Sidan, I Made Suparna mengaku lokasi itu memang dikelola oleh Disparda Gianyar. Tetapi tanahnya dulu milik desa adat.
Ia mengaku sempat berkoordinasi dengan Disparda hingga Bupati Gianyar. Perbaikan dijanjikan tahun anggaran 2020. “Saya juga sempat ke Bupati langsung, dikatakan mudah-mudahan tahun 2020 bisa dianggarkan kembali. Karena wantilan itu sangat banyak dikunjungi warga untuk istirahat, dan digunakan rapat maupun pentas budaya,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)