Wisatawan berkunjung ke Nusa Penida. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kepulauan Nusa Penida kini sedang dalam sorotan. Tidak hanya karena potensi keindahan alamnya, tetapi juga permasalahan yang menyertai perkembangannya.

Dengan situasi dan kondisi demikian, masyarakat dan para pelaku pariwisata setempat, diminta bersama-sama menjaga stabilitas pariwisata Nusa Penida. Sebab, pemerintah daerah kini sedang berupaya terus menata semua aspek di dalamnya.

Menurut Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, belum lama ini, penerapan pungutan retribusi ke wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida juga menuai pro kontra. Suwirta ingin membuka wawasan masyarakat dan para pelaku usaha, bahwa dunia pariwisata itu amat sensitif dengan kampanye negatif.

Baca juga:  Bupati Suwirta Kenalkan Gema Santi Kepada PKK Sumatra Utara

Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak bisa menahan diri, agar sama-sama dapat melihat kepentingan yang lebih besar, terkait progress perkembangan Nusa Penida ke depan. “Kami sedang membangun citra positif Nusa Penida, dengan berbagai cara. Baik itu promosi dan mengemas objek yang ada semenarik mungkin, agar menarik kunjungan. Jangan justru dibarengi dengan keluhan jalan rusak, kurang ini, kurang itu. Perlu diketahui, itu semua sudah kami pikirkan. Realisasinya tentu membutuhkan perencanaan dan anggaran. Itulah sebabnya, pungutan retribusi ini penting, sesuai amanat perda,” paparnya.

Karena nanti hasilnya, juga akan dikembalikan untuk seutuhnya memperbaiki Nusa Penida seutuhnya. Baik tentang infrakstrukturnya maupun menata objek wisatanya.

Baca juga:  Klungkung Bergerak Maksimal Antisipasi Bencana, Bupati Suwirta Himbau Masyarakat Tak Resah

Bupati Suwirta melihat ada persoalan mindset masyarakat dan pelaku pariwisata yang perlu diubah. Dia ingin ada kesepahaman bersama, sehingga tidak setiap persoalan mengenai Nusa Penida langsung ramai mempengaruhi kesan baik Nusa Penida sebagai destinasi unggulan di Bali saat ini.

Apalagi, dengan era digital, seiring maraknya media sosial yang semakin tidak terkontrol, negative campaign dikatakan sangat cepat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung atau malah membatalkannya. “Media sosial itu sangat liar. Maka, sejak dulu saya wanti-wanti hati-hatilah memposting sesuatu di sana,” tegas bupati asal Ceningan ini.

Baca juga:  Terparah Sejak 25 Tahun Terakhir, Ini Kata Bupati Suwirta Sebab Banjir Badang di Nusa Penida

Maka, pihaknya berharap semangat masyarakat, pelaku pariwisata dan pemerintah daerah bisa sama, yakni membangun, mengembangkan, dan memajukan Nusa Penida yang sejak dulu sudah dijuluki sebagai mutiara terpendam, atau populer dikalangan masyarakat sebagai telur emasnya Bali. “Logikanya, kalau Nusa Penida mendapat kesan baik dan positif, wisatawan tentu akan tertarik datang. Tentu yang diuntungkan kita semua (masyarakat, pelaku pariwisata dan pemerintah daerah). Inilah maksud saya, agar kita bersama-sama, punya visi yang sama, menjaga stabilitas pariwisata Nusa Penida,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *