suwung
Aktivitas pengelolaan sampah di TPA Sarbagita, Pesanggaran, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Konservasi sumber daya alam menjadi salah satu program Pemprov Bali lewat Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Mulai dari hutan, sungai, danau hingga laut. DLH tidak sendiri, tetapi melibatkan instansi terkait seperti Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Dinas Kehutanan, serta DLH di kabupaten/kota.

Selain itu, mengoptimalkan pula upaya pemberdayaan masyarakat di masing-masing kawasan.”Selanjutnya, ada peran dari LSM yang juga mendorong untuk ikut bersama-sama mengawasi pelaksanaan konservasi sumber daya alam,’’ ujar Kepala DLH Provinsi Bali I Made Teja saat dikonfirmasi, Senin (15/7).

Baca juga:  Yayasan Puri Kauhan Ubud dan Kagama "Mareresik Patirtan" di Buahan

Teja mengaku sudah membentuk lembaga konservasi untuk membantu pelayanan di bidang lingkungan. Bagi masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian lingkungan, diberikan penghargaan semacam Kalpataru. Berdasarkan data yang diinventarisir DLH, buangan sampah masih terdeteksi pada sebagian dari 22 sungai di Bali.

‘’Tapi lewat program Gubernur Bali resik sampah plastik, kita coba mengupayakan langkah-langkah perbaikan setiap bulannya. Ini bulan keempat pelaksanaannya di seluruh Bali. Kita libatkan masyarakat secara keseluruhan, baik di desa adat, sekolah maupun di lingkungan masing-masing,’’ katanya.

Baca juga:  Yang Hancur dan Hilang, Gelombang Gelap Perubahan Iklim

Menurut Teja, langkah lain yang dilakukan adalah mengembangkan Desa Sadar Lingkungan (DSL). Saat ini sudah ada 137 DSL yang dikembangkan dengan terus mengupayakan pemberdayaan masyarakat. Diakui, tidak semuanya berjalan dengan baik. Tetapi, kesadaran masyarakat sejatinya mulai meningkat. Terlebih setelah terbit Pergub No.97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, menjadi lebih menukik untuk mengurangi sampah plastik.

‘’Kita juga dorong desa adat untuk mengembangkan kompos, ada pemilahan sampah, mengoptimalkan bank sampah di masing-masing banjar. Kita dorong sekarang agar masyarakat mampu mengolah sampah pada sumbernya. Dari rumah tangga sudah mengurangi agar sedikit yang ke TPA,’’ tandasnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Setahun, 1,29 Juta Ton Sampah Plastik Bocor ke Laut
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *