JAKARTA, BALIPOST.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan terus melakukan pemeriksaan sejumlah fasilitas di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pasca gempa yang terjadi Selasa (16/7) pagi. Direktur Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti memastikan gempa yang terjadi di Bali tidak menggangu jalannya operasional penerbangan. “Berdasarkan laporan awal, semua dalam kondisi normal dan aman, semua fasilitas siap digunakan untuk pelayanan,” jelas Polana.
Pascagempa, pengecekan menyeluruh dilakukan mulai dari sisi udara dan sisi darat. Ia juga mengatakan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan di AirNav Indonesia cabang Denpasar juga tidak mengalami kerusakan akibat gempa.
Dirjen Perhubungan Udara mengimbau, kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana yang terjadi. “Utamakan keselamatan, keamanan dan pelayanan dan terus melakukan koordinasi untuk mengatasi dan mengantisipasi hal-hal yang menggangu jalannya penerbangan,” imbau Polana.
Terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir menjelaskan, saat terjadi gempa, penumpang yang akan berangkat telah dievakuasi sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ke area apron pesawat dengan panduan petugas security dan AMC. Selain itu, pascagempa juga telah dilaksanakan runway inspection dengan hasil runway dalam keadaan aman (servicable). “Dengan adanya runway inspection terjadi keterlambatan penerbangan yaitu sebanyak 5 pesawat tertahan selama 15 menit,” jelas Elfi. (Nikson/balipost)