Gempabumi di selatan Bali terjadi Selasa (16/7). (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempabumi berkekuatan 5,8 SR yang mengguncang Bali, Selasa (16/7) sekitar pukul 08.18 Wita menimbulkan sejumlah kerusakan bangunan. Data sementara BPBD Provinsi Bali hingga Selasa siang, sudah ada 27 laporan yang masuk sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota. Kerusakan bangunan terbanyak ada di Kabupaten Badung.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, di Badung saja sudah ada 20 laporan terkait kerusakan bangunan. Antaralain di SD Negeri 1 Ungasan, Kantor Camat Kuta, SD 11 Jimbaran, Gapura ITDC, Hotel Mercure Nusa Dua, Alfamart di Jln. Bali Cliff No. 48 Ungasan, Kuta Selatan, SMPN 5 Kuta Selatan, SMPN 2 Ungasan, SMP Negeri 2 Kuta Selatan, Kantor Camat Kuta Selatan, Bangunan rumah mengalami kerusakan akibat gempa di Br. Sukajati Desa Taman Abiansemal Badung, Pelinggih Bapak Muada (SD Negeri 1 Ungasan Kutsel ), SD 3 Ungasan, Genteng SDN 5 Dalung Kuta Utara, SDN 5 Ungasan, SDN 1 Tuban, SDN 2 Tuban, Gedung Serbaguna Desa Adat Tuban, Banjar Tuban Griya, dan Kantor Bea Cukai Tuban.

Baca juga:  Klungkung Terima Anugerah Appreciation Award 2021 Dari Yayasan THK Bali

Berikutnya di Jembrana, ada dua laporan kerusakan yakni di SD 1 Yeh Sumbul dan SMP 5 Mendoyo. Di Buleleng, terdapat rumah roboh di Br. kelod, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu dan 1 rumah rusak di Desa Depeha.Kec Kubutambahan.

Di Gianyar dilaporkan Plafon pada bangunan Rutan/Lapas Gianyar jebol serta Ornamen pada atap gedung DPRD Kabupaten Gianyar patah dan beberapa genteng pecah. Kemudian di Denpasar, gempa membuat beberapa bata merah di Pura Lokanatha Lumintang runtuh atau terlepas.

Baca juga:  WHO Umumkan Pandemik COVID-19, India Hentikan Visa Turis hingga 15 April

Saat ini bahkan masih dilakukan pengecekan secara lebih detil. Sedangkan di kabupaten lainnya belum ada laporan kerusakan.

Menurut Rentin, gempa memang dirasakan di seluruh Bali. Kesimpulan sementara nihil korban jiwa sekalipun ada kerusakan bangunan yang terjadi.

Namun, ada 5 korban luka-luka akibat gempa. Masing-masing, 3 orang di SD 1 Ungasan, Badung (2 siswa dan 1 guru luka di bagian kepala), serta 2 orang di SMPN 5 Mendoyo, Jembrana (1 orang luka lecet, 1 orang pingsan). “Operasional Bandara Ngurah Rai tetap berjalan normal sesuai hasil koordinasi dengan Humas Otoritas Bandara (Otban),” ujarnya.

Baca juga:  Komponen Masyarakat ke DPRD Bali, Bahas Ini

Selain itu, lanjut Rentin, aktivitas masyarakat dan kegiatan di Bidang Pariwisata juga tetap berjalan normal. Saat ini, tim BPBD masih melakukan pendataan dan assesment di lapangan. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *