DENPASAR, BALIPOST.com – Sudah berjalan empat tahun, program Green Hotel yang digagas Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Bali Travel News semakin mendapat tempat di hati insan pariwisata. Khususnya yang ada di kawasan Denpasar.
Tujuan program ini adalah edukasi, sosialisasi, asistensi serta evaluasi seputar permasalahan pariwisata. Dari serangkaian diskusi serta sharing pengalaman ini kemudian semakin menguatkan komitmen dalam mewujudkan pariwisata budaya yang berbasiskan masyarakat serta ramah lingkungan.
Pada 2019, pelaksanaan Green Hotel yang keempat menyasar 30 hotel serta villa. “Kami sudah melaksanakan program green hotel ini selama empat tahun, sejak 2016 lalu,” kata Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kota Denpasar, Dizire Mulyani, Selasa (16/7).
Di sela-sela kegiatan sosialisasi dan evaluasi Green Hotel di Mahagiri Villa Sanur, Dizire Mulyani mengatakan, kegiatan Green Hotel ini lebih pada mengedukasi hotel, khususnya para stakeholders dan pengelola hotel untuk mewujudkan hotel yang ramah lingkungan. Bukan hanya pada kalangan hotel, tetapi ke depan akan memperluas kepada sektor yang lain. “Mudah-mudahan kami bisa melakukannya, karena ada dasar hukumnya,” imbuhnya.
Menurutnya, dunia saat ini membutuhkan sesuatu yang green, baik dalam pengelolaan limbah, penggunaan produk ramah lingkungan dan segala sesuatu ramah lingkungan. Hal ini sangat perlu dilakukan, terutama di Bali yang saat ini terusik oleh sampah plastik.
Hal itu sempat viral di media massa yaitu lautnya sudah tercemar. “Kami berharap kepada hotel-hotel di Kota Denpasar untuk mengolah limbahnya dengan baik,” harapnya.
Dizire Mulyani menambahkan, sosialisasi Green Hotel ini pertama kali menyasar 60 hotel, kemudian 30 hotel pada tahun berikutnya. Di 2018 dan 2019 mengambil masing-masing 30 hotel untuk diberikan sosialisasi dan langsung dievaluasi. “Selama ini perkembangan Green Hotel cukup bagus, sehingga setiap tahunnya memberikan nominasi dan penghargaan terhadap hotel yang sudah melaksanakan program ini,” terangnya.
Dalam evaluasi, ada banyak indikator, diantaranya masalah perizinan, hemat energi, pengelolaan sampah dan limbah, pengurangan sampah plastik, penataan lingkungan sekitarnya serta sosial budaya dengan masyarakat setempat. Jika ada hotel yang belum memenuhi standar green, akan terus dibina.
Setiap akhir tahun kemudian diberikan penghargaan terhadap hotel dengan kategori ABC. “Di Denpasar sudah banyak hotel yang memenuhi kategori green itu. Walau ada beberapa yang belum, tetapi mereka sangat antusias untuk mengikuti program ini,” jelasnya.
Owner Representative Mahagiri Villa Sanur, I Dewa Ayu Rikha Yunika Ray merasa senang dan bangga bisa dilibatkan dalam ini. Dirinya sangat setuju dengan program sosialisasi Green Hotel ini sebagai upaya mewujudkan kualitas pariwisata serta menciptakan sustainable tourism. “Kriterianya juga sangat lengkap, sehingga mengikuti program ini sangat banyak manfaat ke depannya,” ujarnya. (kmb/BTN)