Kuliner Bali dijual di Warung Rujak D'Tepi Sawah. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menu lokal seperti rujak, tipat cantok dan bulung, mungkin sudah familiar bagi masyarakat Bali. Menu rakyat ini sudah dikenal sebagai camilan, sarapan, makan siang bahkan makan malam.

Bahkan, warung–warung rujak hampir ada di setiap banjar di Bali. Salah satunya Warung Rujak D’Tepi Sawah.

Owner Warung Rujak D’Tepi Sawah A.A. Istri Putri Wahyuni menuturkan, ia sendiri membuka warung rujak karena ia suka makanan lokal. Apalagi menu rujak, tipat dan bulung ini tidak pernah membosankan. “Awalnya buka warung karena hobi kuliner. Secara tidak sengaja ada yang menawarkan join tempat. Saya segera setujui padahal belum tahu akan buka warung apa. Akhirnya saya kepikiran buat warung rujak karena saya juga suka kuliner ini, saya suka kuliner lokal,” tuturnya, Selasa (16/7).

Baca juga:  Bergantung pada Pariwisata, Semua Pihak Diajak Jaga dan Hormati Adat Istiadat Bali

Di awal memulai usaha diakui modal yang dikeluarkan sedikit karena hanya untuk membeli bahan baku. Sementara tempat sudah join bersama pemilik warung.

Namun setelah setahun, ia memutuskan untuk mandiri dengan menyewa tempat sendiri. Ini dilakukannya melihat semakin banyaknya pelanggan. Setiap hari ada saja pelanggan baru. Ditambah dengan pelanggan lama yang tetap datang sewaktu–waktu bahkan setiap hari.

Dari sanalah modal yang dikeluarkan cukup besar. Pengelolaan modal, bahan baku dan SDM ini benar–benar dilakukan secara ketat.

Baca juga:  Lakukan Persetubuhan dengan Anak di Bawah Umur hingga Hamil, Merta Dibekuk Polisi

Modal bahan baku tidak terlalu banyak dikeluarkan, hanya Rp 500.000 per hari. Karena bahan-bahan lokal harganya lebih murah. Memang pengelolan keuangannya sederhana, namun yang penting baginya adalah rutin mencatat dan membukukan.

Dari hobi kuliner ini, Agung Putri merasa bersyukur dipertemukan dengan bisnis ini. Hingga per hari omzetnya bisa mencapai Rp 3–5 juta. “Pengunjungnya meningkat terus, karena ada pelanggan baru ditambah pelanggan lama,” imbuhnya.

Sesuai namanya, Warung Rujak D’Tepi Sawah, warung ini berada di tepi sawah di daerah pinggiran kota, Penatih, Denpasar. Bersama suami, ia berbagi tugas dalam mengelola warung.

Baca juga:  Wujudkan Nawa Cita, Jokowi Resmikan Tiga Pelabuhan di Malut

Ia menyajikan aneka rujak seperti rujak kuwud, rujak rambutan, rujak sentul, rujak kaliasem selain itu juga rujak mangga dan buah–buahan lokal lain. Sementara tipat ia membuat kreasi tipat plecing, tipat cantok, tipat telur dan sebagainya. Bulung (rumput laut) juga ada. Agung Putri juga menjual aneka jajan Bali seperti laklak, lupis, pisang rai, kolak, bubur sumsum, jaja kukus dan aneka minuman. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *