Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa mengunjungi Pura Pucak Mangu, Petang, yang terkena dampak gempa cukup parah. (BP/istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan 5,6 SR yang mengguncang Bali pada Selasa (16/7) lalu menimbulkan kerugian yang cukup besar di Kabupaten Badung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 41 kerusakan.

Plt. Kepala BPBD Badung I Wayan Wirya, dikonfirmasi, Rabu (17/7), mengatakan pihaknya tengah melakukan pendataan kerugian akibat bencana alam tersebut, sedangkan untuk penanganan kerusakan akan dilakukan oleh tim teknis yakni OPD terkait.

“Kami menunggu kajian tim teknis dulu, karena tugas kami hanya melakukan asesment dan pendataan. Kecuali kalau ada misalnya rumah roboh baru kami buatkan rumah sementara, tapi tidak boleh permanen. Karena nanti (rumah permanen) kan tim teknis yang akan mengkaji,” ungkapnya.

Baca juga:  Cegah Penularan PMK, Pasar Hewan di NTB Tutup Sementara

Pihaknya belum berani menjanjikan bantuan, karena bantuan akan diberikan berdasarkan kajian instansi terkait. “Bukan ranah kami soal bantuan untuk bangunan yang rusak. Kami sifatnya hanya kedaruratan. Kami tidak boleh menganggarkan bantuan,” tegasnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat yang rumah atau bangunannya rusak terdampak gempa agar tetap melaporkan, sehingga bisa dilakukan pendataan. Hanya, soal bantuan tergantung hasil kajian tim teknis.

Berdasarkan pendataan BPBD Badung, kerusakan hampir terjadi di seluruh kecamatan. Jumlah terbanyak dan terparah terjadi di wilayah Kuta Selatan. Besaran kerugian bervarisasi mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Kerusakan terparah paling banyak adalah sekolah, kantor camat, fasilitas publik, pertokoan dan rumah-rumah penduduk. Total kerugian diprediksi mencapai miliaran rupiah.

Baca juga:  Pemilik Hotel Asal Inggris dan Pacarnya Ditangkap

Di wilayah Kuta Selatan, kerusakan dengan kerugian cukup besar di antaranya terjadi pada SDN 1 Ungasan dengan kerugian mencapai Rp 50 juta, Gapura ITDC Rp 10 juta, SMPN 2 Ungasan Rp 200 juta, SDN 5 Ungasan Rp 80 juta, SD 1 Kutuh Rp 30 juta, dan SMPN 5 Kuta Selatan Rp 20 juta. Selain itu, beberapa hotel dan restoran rusak lantaran atap dan gentengnya jatuh. Di wilayah Kecamatan Kuta, beberapa hotel, kantor Bea Cukai Ngurah Rai, dan sekolah juga tak luput dari kerusakan. Hanya, kerugiannya diprediksi tidak begitu banyak.

Baca juga:  Tiga Pengeroyok Polisi Masuk DPO

Sementara di Kuta Utara, SDN 5 Dalung mengalami kerusakan dengan kerugian mencapai Rp 50 juta. Di Kecamatan Mengwi, gedung RSD Mangusada ikut terdampak hingga membuat beberapa bagian dinding rumah sakit pelat merah itu retak. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta. Di Kecamatan Abiansemal, bale gong Pura Penataran Banjar Ulapan 2 Blahkiuh bergeser dengan kerugian Rp 25 juta dan rumah tinggal I Gusti Ketut Rusila di Banjar Sukajati, Desa Taman, ambruk yang mengakibatkan kerugian lebih dari Rp 90 juta. Sementara di Kecamatan Petang hingga kemarin terdata hanya ada satu laporan sebuah tembok penyengker dan kamar mandi milik warga ambruk dengan kerugian Rp 5 juta. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *