Rumah warga di Busungbiu roboh diguncang gempa. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Pascagempa berskala 5,8 SR, Selasa (16/7), Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng masih melakukan assessment terhadap warga terdampak. Di Buleleng sendiri terdapat dua korban yakni di Banjar Dinas Kelodan, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu dan Banjar Dinas Delod Pura, Desa Depaha, Kecamatan Kubutambahan.

Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Suadnyana, Rabu (17/7) mengatakan, penelusuran kebutuhan darurat ini menghindari bantuan yang tidak tepat sasaran. Ini karena dari penelusuran awal, keluarga terdampak gempa rata-rata kehilangan perlengkapan rumah tangga hingga barang berharga lain karena tertimbun reruntuhan tembok rumah saat kejadian.

Baca juga:  Biaya Hidup Puluhan Mahasiswa Palu di Yogyakarta Dibantu Berlico Farma

Untuk itu, pihaknya masih mengumpulkan data teknis dan nantinya akan dikoordinasikan dengan instansi terkait. “Tim masih melakukan assesment, untuk mencari tahu apakah memerlukan perlengkapan dapur atau perabotan rumah tangga lain. Sehingga bantuan kedaruratan yang nanti kami pasok itu sesuai kebutuhan dan menghindari bantuan mubazir,” katanya.

Menurut Suadnyana, selain menelusuri kebutuhan warga korban terdampak gempa, TRC masih menghitung secara pasti kebutuhan biaya untuk memperbaiki rumah kedua korban gempa. Sesuai laporan kecamatan, kerusakan rumah di Busungbiu dan di Depaha sekitar Rp 25 juta. “Data kerugian baru sementara dan kami masih hitung dengan rinci, sehingga ada data pasti yang kami bahas untuk diusulkan apakah cukup di kabupaten atau ke provinsi,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Disinformasi Marak, Generasi Muda Jadi Ujung Tombak Edukasi Literasi Digital
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *