MANGUPURA, BALIPOST.com – Maskapai asal Turki, Turkish Airlines secara resmi melakukan penerbangan langsung dari Bandara Istanbul ke Bali, Rabu (17/7). Penerbangan perdana tersebut tiba di Bandara Ngurah Rai pukul 18.46 Wita dari Bandar Udara Istanbul, Turki, pada pukul 01.53 dini hari waktu setempat.

Dengan hadirnya penerbangan langsung dari Turki ke Bali, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk menggarap pasar Turki dan Negara lain seperti Eropa. Meski, kata Nia, dari sisi jumlah tidak terlalu banyak, namun dari segi lama tinggal yang cukup lama dan juga spending money yang cukup besar, tentu akan bisa menambah devisa. “Harapannya khusus untuk Eropa, dari sisi opportunity besar,” kataya, Kamis (18/7) di Nusa Dua.

Baca juga:  Tiga Tahun Lagi, Indonesia Ditargetkan Miliki Mobil Listrik Karya Sendiri

Diungkapkannya, selama ini Turki menjadi Hub untuk penerbangan Eropa. Dari jumlah kunjungan ke Indonesia tahun lalu, untuk Eropa sebanyak 2,1 juta dari target 2 juta.

Untuk tahun ini, pihaknya menargetkan sebanyak 2,5 juta wisatawan Eropa. “Untuk Turki sendiri, memang jumlahnya tidak terlalu banyak. Namun kita melihat dia menjadi Hub semacam pengumpul dari destinasi di Eropa. Saat ini penerbangan sebanyak 3 kali seminggu. Ke depan diharapkan bisa daily dan kalau bisa tiga kali sehari,” harapnya.

Sementara, Consul General Indonesia untuk Istanbul Turkey, Herry Sudrajat mengatakan, turis Turki ke Indonesia tahun lalu, sebanyak 17 ribu. Namun kata dia, orang Indonesia yang ke Turki juga cukup banyak yaitu mencapai 120 ribu.

Baca juga:  Pemulangan Ratusan WN Rusia, Respons Cepat Gubernur Koster Diapresiasi

Dengan adanya penerbangan langsung ini pihaknya berharap, selain bisa mendorong peningkatan jumlah wisatawan, juga bisa mendorong perdagangan. Selama ini, kata dia Turki hanya mengekspor ke Indonesia sebanyak 500 juta dolar AS. Sedangkan Indonesia bisa mengekspor sebesar 1,2 miliar dolar AS.

“Mungkin potensinya nanti kalau sudah ada direct flight tentunya untuk kargo juga akan lebih mudah. Terutama produk perikanan. Sehingga dengan ini, kargo akan lebih mudah dan lebih cepat untuk sampai ke Turki,” ujarnya.

Terkait ekspor, kata Herry, tidak saja untuk hasil perikanan, namun juga untuk barang-barang seperi handycraft, jewelry, serta buah-buahan tropis juga akan mempunyai kesempatan untuk ekspor kesana. “Saya kira kedepannya ini bisa berkontribusi untuk peningkatan perdagangan,” ujarnya.

Baca juga:  Jumlah Kematian COVID-19, Italia Peringkat Kedua di Eropa

Menurut jadwal, penerbangan rute Istanbul-Bali akan dilayani sebanyak tiga kali dalam satu minggu, yaitu setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Rute ini dilayani oleh pesawat dengan nomor penerbangan TK-66, dengan waktu keberangkatan pada pukul 1.30 waktu setempat, dan tiba di Bali pada pukul 19.30 Wita.

Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan melanjutkan penerbangan kembali ke Istanbul pada pukul 21.00 Wita, dengan menggunakan nomor penerbangan TK-67. Dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat di hari berikutnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *