SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keluarga Wayan Serdah, warga Dusun Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, mendadak panik, Kamis (18/7) sore. Kobaran api tiba-tiba sudah besar membakar seisi rumahnya. Kebakaran itu pun menimbulkan kepanikan bagi warga lingkungan sekitar.
Api membesar bersumber dari salah satu kamar di rumah tersebut. Kebetulan, kamar itu berisi kayu karena korban dalam kesehariannya bekerja sebagai tukang bangunan. Selain kayu, ruangan tersebut juga penuh dengan alat-alat pertukangan. Seluruhnya ludes dilalap si jago merah.
Salah satu saksi mata, I Wayan Sudiarmawan, mengaku tiba di rumah itu ketika api sudah membesar hingga membakar bagian atap. Semua warga tampak panik. Kepanikan itu membuat mereka sampai tak ingat menghubungi pemadam kebakaran. Warga sekitar melakukan pemadaman api dengan peralatan seadanya. Namun, karena banyak warga yang turut membantu, kobaran api dapat dipadamkan dalam waktu 30 menit.
“Saat itu kami hanya berpikir bagaimana memadamkan api secepatnya. Kami sudah tak ingat ada petugas pemadam kebakaran,” kata Sudiarmawan yang akrab dipanggil Bagong. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Namun, seluruh benda berharga di rumah itu, termasuk kayu-kayu dan seluruh alat pertukangan korban lenyap usai terbakar.
Tidak hanya itu, Serdah juga harus membuat atap rumah baru. Sebab, atap rumah yang sekarang juga ludes terbakar. Dari empat kamar tidur di rumah tersebut, terparah hanya satu kamar. Namun, dampak kebakaran ini membuat Serdah harus melakukan perbaikan total pada rumahnya.
Bagong tidak bisa memastikan berapa kerugian yang diderita Serdah akibat rumahnya terbakar. Serdah masih berupaya mengamankan benda-benda berharga di dalam rumah yang mungkin bisa diselamatkan. Serdah masih bingung dengan penyebab kebakaran di rumahnya. Namun, dia curiga kalau kebakaran ini dipicu arus pendek listrik. Serdah menyampaikan terima kasih kepada warga sekitar yang membantunya dan akan secepatnya melakukan perbaikan. (Bagiarta/balipost)