Sejumlah warga yang keracunan masih dirawat di Puskesmas Mendoyo. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pascakejadian puluhan warga Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo diduga keracunan akhir pekan lalu, hingga Minggu (21/7) masih sekitar 9 orang yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas I Mendoyo. Mereka sebagian besar sudah mulai pulih, tetapi masih tetap butuh perawatan.

Dari pengamatan di gedung perawatan inap Puskesmas I Mendoyo, pasien dari Mendoyo Dauh Tukad yang diindikasi keracunan masih memenuhi ruang inap. Baik di lantai I maupun lantai II beberapa ruangan dipenuhi pasien yang mengalami keracunan. “Masih ada yang dirawat, kemungkinan besok banyak yang diperbolehkan pulang,” terang salah satu tenaga medis di UGD.

Sementara itu Dinas Kesehatan (Diskes) Jembrana sejak munculnya kejadian massal warga sakit perut dan pusing di Mendoyo Dauh Tukad, langsung turun melakukan investigasi. Selain bertanya langsung dan menelusuri penyebab, petugas juga mengambil sejumlah sampel bahan makanan yang diduga sumber dari sakitnya warga.

Baca juga:  Mantan Atlet Angkat Berat dan Binaraga, Rai Supartha Berpulang

Sampel tersebut selanjutnya diuji lebih lanjut. Kepala Diskes Jembrana, Putu Suasta mengatakan petugas telah melakukan investigasi dan dari hasil awal memang sebagian besar warga diduga keracunan. Mereka mengalami gejala yang sama yakni gejala nyeri perut, mual, muntah dan diare.

Tim Surveilans yang dibantu aparat desa juga telah melakukan pelacakan penderita yang masih menderita/mengalami keluhan mual, muntah, nyeri perut dan diare. Dari hasil surveilence, dugaan keracunan makanan ini sudah mulai pada 16 Juli 2019 sore pada saat kegiatan olahraga Porcam berlangsung di Mendoyo.

Baca juga:  Puluhan Siswa Dirawat, Diduga Karena Keracunan Nasi Bungkus

Saat itu masyarakat yang diduga keracunan makanan tidak mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan untuk berobat, karena ada yang ditangani sendiri di rumah atau berobat diluar puskesmas.  Baru pada 17 Juli 2019 ada beberapa warga yang datang ke Puskesmas I Mendoyo untuk mendapatkan pengobatan.

Ada juga yang berobat ke dokter swasta. Sebelumnya warga mengkonsumsi makanan berupa nasi bungkus. “Kalau hasil uji lab maksimal sampai dua minggu turun hasilnya,” ujar Suasta.

Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana terpisah mengatakan total warga yang sudah mendapatkan perawatan mencapai 37 orang. Beberapa di antaranya masih dirawat inap di Puskesmas Mendoyo. “Masih ada yang dirawat, tapi sebagaian besar sudah pulih,” kata Ediana.

Baca juga:  Akademisi Unwar Temukan Aplikasi Uji Pengelolaan Limbah Medis

Di akuinya, beberapa warga itu merupakan perangkat desa yang kebetulan saat itu juga mengikuti Porcam. Termasuk dirinya juga sejatinya sempat merasakan gejala yang sama, tetapi tidak terlalu parah.

Disebutkannya terkait penyebab, pihaknya belum mengetahui pasti. Namun semua warga yang mengalami sakit itu datang saat Porcam beberapa waktu lalu.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga di Mendoyo Dauh Tukad sejak Kamis (18/7) mengalami gejala sakit yang sama.  Setelah ditelusuri, mereka memiliki riwayat yang sama yakni makan nasi bungkus saat kegiatan Porcam. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *