DENPASAR, BALIPOST.com – Turnamen tenis meja terbuka bertajuk ‘Bali Open International Table Tennis Championship 2019’ dihelat di GOR Merpati 19-21 Juli. Event yang penyelenggaraannya di rangkaikan dengan Hari Bhayangkara ke-73 ini dimeriahkan atlet Porprov Bali dari seluruh kabupaten dan kota se-Bali, atlet pra PON dari berbagai provinsi termasuk petenis meja dari belasan negara.

Negara yang menerjunkan atletnya, seperti Macau, Guangzhou, Guangdong, Tangshan, Sichuan, Guangxi, Taiwan, Hongkong, Filipina, Malaysia, Jerman dan Republik Cezh.

Ketua Umum Pengprov PTMSI Bali yang juga Kapolda Bali Irjen. Pol. Dr Petrus Reinhard Golose menyebutkan suatu kehormatan bagi atlet Porprov Bali yang berlaga pada event ini, mengingat petenis meja mancanegara yang ikut berpartisipasi merupakan juara Thailand Terbuka, bahkan ada yang memperkuat klub liga 1 di Cina. “Atlet yang turun pada event akbar ini berkelas dunia” tutur Irjen. Pol. Petrus Golose.

Baca juga:  Kapolda akan Usut Sindikat Kaburnya Napi Asing LP Kerobokan

Ia mengakui, potensi petenis meja Bali cukup bertalenta, hanya mereka perlu menambah jam terbang dengan mengikuti berbagai turnamen level internasional. Kapolda Petrus Golose berobsesi kelak petenis meja Bali mampu berkiprah di kancah nasional maupun internasional asalkan pembinaannya dilakukan dengan serius.

Pelatih Porprov Buleleng Gede Ardika menyambut antusias hajatan ini, sebab atlet asuhannya bisa menimbah pengalaman dan jam terbang, guna meladeni atlet-atlet nasional dan internasional. “Saya yakin anak-anak bisa menambah wawasan dan teknik-teknik barunya pascaberlaga pada event bergengsi ini” ujarnya.

Untuk itu, Ardika patut berbangga karena seluruh Pengkab dan Pengkot PTMSI mengirimkan atlet Porprovnya sebagai ajang try in maupun try out.

Ia tidak memungkiri atlet tenis meja provinsi lain juga menurunkan atlet Pelatda sebagai persiapan menyongsong gelaran pra PON. Ia menyebutkan DKI, Papua Barat, Kepri, Sumsel beramai-ramai mengirim atletnya, sekaligus saling intip kekuatan provinsi lainnya. “Provinsi lain sudah getol menyiapkan atlet pra PON, walaupun jadwal pra PON juga belum dipastikan,” ungkapnya.

Baca juga:  Warga Pertanyakan Uang LPD yang Menjadi Sitaan Kasus Korupsi

Peraih emas tunggal putra pada PON XIX/2016 di Jabar, Vicky Supit (Jatim) juga ikut menyemarakkan kejuaraan ini. Bahkan putra dari mantan petenis meja nasional Sinyo Supit ini melaju sampai babak 16 besar hingga Sabtu (20/7). “Saya mematok target juara pada event ini,” ungkap Vicky Supit yang juga meraih perunggu PON Jabar berpasangan dengan M. Husen.

Vicky turun pada Bali Open ini mengusung bendera Telkom Indonesia. Menurut Vicky, event akbar seperti ini sangat jarang di Indonesia, karena itu dirinya ikut mendaftar dan berniat menjajal kekuatan petenis meja asing.

Atlet Papua Barat M. Yahru Nainufar juga melaju sampai ke babak 16 besar. Ia bersama rekan se-timnya putra dan putri memang dipersiapkan mengikuti pra PON. “Atlet tenis meja Papua Barat ini ditangani pelatih Yon Mardiono,”” terangnya.

Baca juga:  Rp 2,3 M Belum Cukup untuk Karangasem Tampil Maksimal di PKB

Yahru juga bangga berlaga pada turnamen ini, sebab bisa mencoba kekuatan petenis meja asing khususnya dari Cina. Usai kejuaraan ini, Yahru dan rekan-rekannya mengagendakan berlibur dan mengunjungi objek wisata di Pulau Seribu Pura ini.

Di sisi lain, pelatih tenis meja Kepulauan Riau (Kepri) Bobby Ertanto mengatakan pihaknya juga menurunkan atlet asuhannya, ia biasa melatih di Gedung PPLP Kepri. “Kami sehari berlatih dua kali selama 6 jam,” jelasnya.

Bobby yang juga merangkap atlet biasa melatih dari pukul 09.00 – 12.00 ditambah dari pukul 16.00 – 19.00. Pascamengikuti turnamen di Pulau Dewata ini, dirinya mengevaluasi teknik permainan atlet asuhannya. “Saya yakin anak-anak selama bertanding di Bali ini, mampu memperkaya teknik dan strategi bermainnya,” kata dia. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *