BANGLI, BALIPOST.com – Kesebelasan Karangasem All Star mampu menahan tim sepak bola Porprov Bangli dengan skor 0-0 dalam laga uji coba di Lapangan Kapten Mudita, Bangli, Minggu (21/7). Latih tanding ini dalam rangka persiapan menghadapi Porprov Bali di Tabanan, September mendatang.
Sejak peluit dibunyikan wasit, tim Porprov Bangli banyak melancarkan serangan dari sisi sayap. Karangasem All Star yang dihuni pemain senior berhasil mengimbangi tuan rumah. Kedua kesebelasan silih berganti mendapatkan peluang emas, namun belum mampu dituntaskan menjadi gol hingga turun minum.
Di babak kedua, trio pelatih tim Porprov Bangli Agus Tahan, Wayan Jana Yasa, dan Putu Wijasa berupaya mengubah strategi permainan asuhannya untuk membongkar kokohnya lini Pertahanan Karangasem All Star yang dibentengi Koming Sudiarta dan Lanang, tetapi tetap saja belum membuahkan hasil. Justru Karangasem All Star yang nyaris mencuri gol. Hanya, Kadek Donata yang sendirian membawa bola gagal mengarahkan si kulit bundar ke gawang Bangli. Skor sama kuat tanpa gol bertahan hingga peluit panjang.
Agus Tahan didampingi asisten pelatih Wayan Jana Yasa dan Putu Wijasa usai pertandingan mengungkapkan, ini merupakan uji coba ketiga yang dilakoni tim Porprov Bangli. Sebelumnya, tim Porprov Bangli menjajal Casanova FC dan Tulikup.
Dari uji coba ini, ia melihat masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Salah satunya penyelesaian akhir pemain depan. Komunikasi antarpemain di lapangan juga perlu ditingkatkan. “Uji coba ini sangat penting. Lewat uji coba ini, kami tim pelatih bisa melihat kesiapan anak-anak sebelum tampil di Porprov. Waktu yang tersisa akan kami maksimalkan untuk memperbaiki kekompakan tim,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih Karangasem All Star Koming Sudiarta menjelaskan, pemainnya cukup kerepotan meladeni permainan tim Porprov Bangli yang didominasi pemain muda. Untungnya pasukannya memiliki pengalaman bermain di sejumlah turnamen, sehingga bisa menahan gempuran. “Teman-teman mampu mengimbangi lawan, jadi gawang tidak kebobolan sepanjang 90 menit,” katanya. (Eka Parananda/balipost)