SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keindahan alam Nusa Penida kembali menelan korban wisatawan asing. Kali ini lokasinya di Pantai Klingking, Desa Bunga Mekar, Minggu (21/7). WNA asal Vietnam, Nguyen Hoang Hieu Dan (26) tewas setelah tenggelam di pantai itu. Dia sebelumnya diterjang ombak besar yang kemudian menyeretnya ke tengah laut, sehingga sulit diselamatkan oleh WNA lain di lokasi.
Kapolsek Nusa Penida Kompol Reka Sanjaya mengatakan, setelah mengintrogasi sejumlah saksi, termasuk WNA lain yang kebetulan ada di lokasi kejadian, korban awalnya hanya duduk di tepi pantai. Gelombang besar setinggi 3-6 meter tiba-tiba datang tanpa disadari oleh korban. Seketika korban terempas dan digulung ombak besar ini ke tengah laut. Kejadian itu begitu cepat. Tubuh korban seketika sudah berada di tengah laut.
Saat kejadian, ada dua wisatawan berada di lokasi. Mereka berupaya menolong korban kembali ke daratan. Tetapi tingginya ombak membuat keduanya kesulitan melakukan upaya penyelamatan. Justru, keduanya nyaris juga terseret gelombang sebelum memutuskan kembali ke tepi pantai. “Setelah korban sempat menghilang selama beberapa menit, tubuhnya kembali terempas ke bibir pantai. Tetapi sudah dalam kondisi lemas,” kata Reka Sanjaya.
Kedua wisatawan itu sempat mengecek kondisi korban, namun korban sudah meninggal dunia. Korban diduga mengembuskan napas terakhir ketika terseret arus ke tengah laut dan tenggelam karena tidak bisa berenang. “Saat ini korban sudah berada di RS Pratama Nusa Penida didampingi pihak keluarga,” ujarnya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang korban WNA yang terseret arus di objek wisata Nusa Penida dalam tiga bulan terakhir. WNA asal Amerika Aviv Meshil (23) hilang saat bermain padle board di perairan Mushroom Bay Beach, Nusa Lembongan, pada 17 Juni llau. WNA asal India Kausal Aditya (24) hilang terseret arus saat berwisata di atas Tebing Devil’s Tear, Desa Lembongan, pada 7 Mei. Kedua WNA ini sudah berupaya dicari Basarnas Bali dan jajaran kepolisian perairan selama tujuh hari, tetapi tidak membuahkan hasil.
Rangkaian kejadian ini semakin memperbesar desakan banyak pihak agar pemerintah daerah lebih memperhatikan aspek keamanan setiap destinasi pariwisata. Seperti memasangi daerah yang rawan dengan pagar pembatas, memasang papan peringatan atau meminta tour guide-nya tidak kehilangan fokus pada setiap tamu yang diantarnya ke setiap objek wisata. Ini sempat disampaikan Perbekel Jungut Batu Made Gede Suryawan, agar tidak semakin banyak jatuh korban jiwa saat berwisata menikmati keindahan alam Nusa Penida. (Bagiarta/balipost)