Guna menghilangkan kesan judi, turnamen ceki akbar akan digelar. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peminat permainan cek cukup banyak, khususnya di Gianyar. Biasanya permainan ceki dilakukan juga untuk mengusir kantuk ketika magebagan di lingkungan sosial masyarakat Bali.

Bahkan ceki sudah menjadi budaya. Itulah sebabnya ceki diangkat menjadi turnamen dan menjadi cabang olahraga rekreasi di Formi.

Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Turnamen Ceki Akbar 55 Nyoman Murjana dan Direktur BPR Kanti I Made Arya Amitaba, Senin (22/7), permainan ceki merupakan kegiatan yang sangat lama dilakukan masyarakat Bali. Namun baru 10 tahun terakhir ceki diakui sebagai olahraga rekreasi dan masuk cabor Formi. Bahkan dikatakan akan ada turnamen ceki internasional di Bali.

Baca juga:  Tim Wushu Klungkung Siap Bersaing di Porprov Bali XIV

Murjana menjelaskan, permainan ceki identik dengan judi. Padahal dalam permainan tersebut ada rekreasi dan nilai positif yang bisa didapat sehingga itulah yang menyebabkan ceki masuk dalam cabor Formi. Namun karena ceki kerap dipakai ajang taruhan, maka dari itu, image ceki tak lepas dari judi.

Menghilangkan kesan judi ini, ia berupaya mengangkat permainan ceki sesuai koridornya semula melalui turnamen ceki Akbar 55, yaitu untuk permainan rekreasi yang dapat memanjakan pikiran, dan menghilangkan penat. “Dalam permainan ceki itu, kita bisa berkumpul, saling bercerita sambil bermain, sehingga muncul suasana keakraban. Ada canda tawa. Memang ada kalah dan menang tapi tidak ada taruhannya dalam turnamen ini,” ungkapnya.

Baca juga:  Tak Kantongi Izin, Turnamen Ceki Diberhentikan Sementara

Peraturan turnamen ceki yang akan diadakan pada 27 Juli nanti diatur sesuai ketentuan Formi. Tidak ada taruhan. Satu meja ceki diikuti 5 orang.

Dalam satu kali babak itu, ada 6 kali ucutan. Jika terus menang, dia bisa bermain 4 jam. Dalam kurun waktu 4 jam itu, akan terjadi interaksi antar pemain. Melalui media bermain ceki inilah, alumni 91 SMAN 1 Gianyar berupaya menjalin keakraban dengan para alumni. “Ketika kearifan lokal diangkat menjadi cabang olahraga rekreasi, kita mengangkat lagi, ini karena sudah 10 tahun ceki masuk Formi,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Panjat Tebing Karangasem Bidik 3 Emas di Porprov
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *