Pasien dirawat di IGD RSUD Klungkung pascamelakukan percobaan bunuh diri. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tepat pada hari raya Galungan, Rabu (24/7) malam, pengunjung RSUD Klungkung dibuat geger oleh ulah seorang pasien. Pasien bernama Bun Hwat (53) tiba-tiba memaksa keluar dari tempat perawatan dan melakukan percobaan bunuh diri di Warung Ayam Geprek BFC di Jalan Flamboyan, Kecamatan Klungkung, sekitar pukul 21.30 wita. Dia berupaya melakukan itu dengan cara menusukkan pisau ke lehernya.

Kapolsek Klungkung Kompol Wayan Sarjana mengatakan, saat itu pasien ini baru saja dipindahkan dari Ruang ICU ke Sal A RSUD Klungkung. Dia awalnya hanya meminta perawat jaga untuk menghubungi istrinya agar dibelikan susu. Tetapi selang beberapa saat, dia justru memaksa keluar RSUD tanpa izin untuk bertemu istrinya di depan Coneto Bakery di Jalan Flamboyan, persis di timur RSUD Klungkung. Perawat jaga mendampinginya dan meminta pihak keluarga membujuknya untuk masuk kembali ke sal perawatan, karena masih harus puasa pascaoperasi.

Baca juga:  Masyarakat Resah, Dinas Terkait Diminta Bergerak Cepat Tangani Kasus Kematian Babi

Bukannya menuruti arahan perawat, dia malah tetap memaksa keluar dengan alasan lapar. Bun mengaku tidak bisa tidur selama menjalani perawatan sambil marah- marah kepada perawat. Dalam pengawasan perawat, dia masuk ke Warung Ayam Geprek BFC di sebelah selatan Coneto Bakery diikuti istrinya. Di tempat itulah ia meminjam pisau dapur dari Wayan Karsi (60), seorang karyawan Warung Ayam Geprek. Tanpa diduga, dia langsung menusukkan pisau itu ke lehernya sambil bersandar di tembok dapur warung. “Istrinya berusaha mencegah, sehingga peristiwa itu tidak berdampak parah padanya,” kata Kompol Sarjana.

Baca juga:  Dua Minggu Lagi Galungan, Bambu Penjor Mulai Diburu Warga

Atas kejadian tersebut, korban langsung ditolong perawat, security, dan masyarakat. Bun lantas dibawa kembali ke IGD RSUD Klungkung dan ditangani langsung oleh dokter IGD. “Berdasarkan pemeriksaan pada leher sebelah kiri terdapat luka tusuk sedalam dua sentimeter. Saat ini dia masih mendapat perawatan dan dalam pengawasan ketat,” terangnya.

Sarjana mengaku heran dengan peristiwa ini. Dalam suasana hari raya, saat masyarakat fokus mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, justru ada ulah pasien yang bikin geger lingkungan sekitar. Kemungkinan Bun depresi akibat penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Pihak keluarganya bersyukur karena ulah nekat itu tidak sampai memperparah kondisinya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pasar Kumbasari Terapkan E-Parkir Mulai 28 Oktober
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *