DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya cegah dini berkembangnya radikalisme di masyarakat gencar dilakukan, terutama oleh pihak TNI AD melalui program Komunikasi Sosial (Komsos). Tujuannya, memangkas berkembangnya radikalisme karena merupakan embrio lahirnya terorisme yang akan merugikan NKRI.
Hal itu disampaikan Kasdim 1611/Badung Mayor Inf Ariyanto, S.Ag. mewakii Dandim saat acara Komsos cegah dan tangkal radikalisme serta separatisme di Makodim, Denpasar, Selasa (30/7).
Saat membacakan sambutan Dandim, Mayor Ariyanto menyampaikan, Komsos merupakan sarana efektif untuk memelihara dan meningkatkan kebersamaan. Membangun komunikasi dialogis sehingga terpelihara keharmonisan dan sinergitas. “Kita bisa belajar dari pengamalan sudah ada dari para pejuang. Pengalaman tersebut memberikan pembelajaran bagi kita semua tentang kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan sehingga akhirnya mendapatkan konsep komprehensif dalam rangka memperkuat pembangunan dan pertahanan negara,” tegasnya.
TNI mempunyai peranan penting dalam menjaga pertahanan negara. Dengan demikian perlu membangun karakter masyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa dan memiliki rasa nasionalisme yang kuat. “Kalau berpikir sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentu saja kita akan bicara sebagai warga Indonesia. Tidak ada suku minoritas atau mayoritas, tidak ada agama mayoritas dan minoritas. Saat kita berkumpul adalah semua warga NKRI,” ujarnya.
Ariyanto mengajak seluruh komponen bangsa bersatu-padu memperkuat situasi dan kondisi wilayah tetap kondusif. Dibutuhkan kebersamaan dan sinergitas untuk memerangi radikalisme dan saparatisme yang menginginkan situasi tidak aman. “Dengan luasnya wilayah NKRI, TNI dengan keterbatasannya dan kepolisian dengan keterbatasannya, sehingga sangat membutuhkan bantuan masyarakat terutama untuk deteksi dini dan lapor cepat,” ungkapnya.
Melalui sinergitas dan koordinasi yang baik antara aparat pemerintah, TNI, Polri, tokoh masyarakat, agama, pelajar, dan mahasiswa, wujudkan keamanan khususnya di wilayah Denpasar dan Badung. Dengan demikian menjaga pertahanan dan keamanan bangsa, masyarakat harus ikut andil dan mencegah masuknya pengaruh kelompok radikalisme serta saparatisme. (Ngurah Kertanegara/balipost)